Monday, February 03, 2014

HUT RI-68 : dari Townsville untuk Indonesia

Townsville, 17 Agustus 2013. Sikap heroik menjiwai seluruh warga negara
Indonesia di manapun mereka berada dalam rangka menyambut dan merayakan
HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dari tahun ke tahun. Di tanah air,
gema itu semakin kuat terasa sejak awal bulan Agustus. Berbagai atribut
seperti bandera, gapura dan lain-lain menjadi pemandangan menarik dan
rutin menyongsong setiap 17 Agustusan.



Demikian pun dengan warga Indonesia di Townsville, Queensland,
Australia, yang terdiri dari pelajar-mahasiswa dan warga yang sekolah/kuliah dan atau bekerja di
Townsville, merayakan secara spesial dan sederhana Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI ke-68 ini. Hadir pula pada acara ini, warga Australia
keturunan Indonesia berserta keluarganya.



Kegiatan ini berlangsung di Rossiter Park, salah satu taman kota di sisi
Ross River, Cranbrook. Momentum peringatan ini diorganisir oleh
Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) James Cook University, di
bawah koordinasi Linda Rahmi Hutasuhut selaku wakil presiden PPIA JCU.
Sementara itu, presiden PPIA, Woro, dan beberapa mahasiswa JCU Kampus
Cairns merayakan secara terpisah.



Perayaan HUT RI kali ini dibuka dengan mengheningkan cipta yang dipimpin
oleh Ari Siagian. Dilanjutkan dengan penghormatan bendera yang diiringi
dengan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Antin Widi.



Usai upacara peringatan nan sederhana ini, kegiatan dilanjutkan dengan
permainan (games) memasukan pensil ke dalam botol. Permainan ini dibagi
dalam tiga kategori, yakni kelompok anak-anak, wanita, dan pria; lomba
makan kerupuk untuk kelompok anak-anak. Kegiatan ditutup dengan
resepsi sederhana dengan sajian berbagai menu khas ala Indonesia yang
dibawa oleh peserta yang hadir.




Meskipun acara ini terkesan sederhana, peristiwa ini meninggalkan kesan
yang sangat positif bagi keberadaan baik warga Indonesia maupun warga
Australia keturunan Indonesia. Jalinan persaudaraan semakin terajut erat
serta kesetiakawanan sosial tetap terjaga sepanjang kehidupan di
Townsville. Satu hal penting bahwa sikap heroik tidak semata-mata harus
menjadi pejuang di medan tempur, sikap heroik dapat diimplementasikan
melalui penghargaan akan nilai-nilai kepahlawanan dalam setiap momentum
peringatan sejarah bangsa serta dalam kehidupan harian kita di medan
tugas kita masing-masing. Merdeka.....!!!!!***(Gerry Babo/MIT Student)

1 comment:

Linda Rahmi said...

Hatur nuhun buat pak Gerry atas sumbangan cerita-nya. Buat teman2 yang lain, hayuk menulis. Semarakkan blog kita bersama dengan tulisan tentang JCU...