Friday, April 03, 2009

Saman and Aboriginal Fusion Dance: an ethnic souvenir from Indonesian Festival 2008


© PPIA-JCU; Notes: aboriginal dancers are L-R Stephanie-Lilyana; Saman Dancers are L-R Annie Daryanie, Dian Latifah and Maulita Sari Hani (Chorreographer and IndoFest2008 Committee Coordinator)

Tuesday, January 20, 2009

Tim sebelas

Hujan tak henti-hentinya mengguyur Townsville pada Senin 12 Januari lalu. Berita tentang terbentuknya Cyclone Charlotte menambah seram suasana. Namun, untunglah walaupun hujan tak menunjukkan tanda berhenti, Cyclone Charlotte kategori 2 yang bergerak dari Gulf Carpentaria ke arah selatan berkurang dan hilang. Dalam suasana yang seperti ini rombongan 8 orang mahasiswa baru JCU dari Indonesia menjejakkan kaki di Bandara Townsville. Rusaini yang menjadi pembuka jalan datang lebih awal satu hari. Sedangkan Sarah dan Dewi harus menunda kedatangan mereka satu dua hari karena kendala teknis. Jadilah, "ini Tim Sebelas," kata Adit. Tapi bukan Tim Sebelas penyusunan UU Otonomi Daerah 1999 pimpinan Ryas Rasyid loh.

Masih dalam suasana hujan para punggawa baru tersebut menuju ke istana masing-masing. Malamnya, diadakan sambutan kecil-kecilan. Tuan rumah Tony dan Firdaus sudah siap dengan bakar kakap-nya, plus ayam panggang dan lauk daun singkong. Farida pun sudah siap..mie ayam..mie ayam. Yang lain pun kemudian berdatangan dengan makanan masing-masing. Setelah yang ditunggu, Sang Presiden, datang, acara pun dimulai.


"Saya Eghy, Presiden PPIA, mewakili teman-teman semua mengucapkan selamat datang Di Townsville," Eghy membuka acara dengan suara khas Ambon-nya. Bla...bla...makan pun tiba. Sambil makan, sesepuh PPIA, Gustaf Mamangkey, Ph.D (almost), mengambil nahkoda. "Sekarang memang lagi musim cyclone, tapi jangan takut," katanya membuka perbincangan. Sesi tanya jawab pun berlangsung seru. Daeng Seni menjadi mahasiswa baru sekaligus lama yang jadi referensi. Besoknya disepakati Seni akan mengantar teman-teman mahasiswa baru berkeliling, dan yang paling penting melapor ke Alex.

Selamat datang kami ucapkan ke Adit, Arthur, Conni, Dewi, Diana, Eddy, Esti, Mahpud, Rofiq, Rusaini, dan Sarah. Semoga lancar studinya. Terima kasih kepada rekan semua yang telah menyempatkan hadir di acara tersebut.

Foto: Courtessy Farida Damayanti

© PPIA-JCU

Pemilu..inga...inga....

Hangatnya suhu perpolitikan di tanah air berhembus juga sampai ke Townsville. Pak Jon Sumaryono, yang telah menetap di Australia lebih dari 25 tahun menjadi pewarta akan adanya pesta di republik tercinta. Kita di sini pun diminta berperan serta dengan menyumbang...suara.


Dengan gaya khasnya Pak Jon memberikan penjelasan tentang tata cara penusukan..eh salah...pencontrengan. Dan jangan lupa, "untuk mencontreng, harus terdaftar dulu," terang beliau. "Untuk mendaftar, bisa lewat online," lanjutnya lagi. Silakan mengunjugi http://www.pemilusydney2009.com atau berkirim email ke ppln_sydney@googlegroups.com. Pak Jon yang baru saja mendarat dari Cairns siangnya juga antusias berdiskusi dengan para peserta temu wicara. Berdasarkan keterangan Pak Jon yang merupakan ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) untuk NSW, QLD dan WA, ini merupakan sosialisasi awal. Utusan PPLN akan datang lagi ke Townsville pada bulan Mei.

Seperti biasa, pertemuan dilanjutkan dengan makan bersama. Miss Sushi menyediakan Sushi dan Spring Roll sebagai menu utama. Dan tentu saja, foto bareng menjadi penutup acara. Terima kasih kepada semua yang telah hadir di acara.


Foto: Courtessy Gustaf mamangkey


© PPIA-JCU