Sunday, January 28, 2007

Dini hari di bandara Tonspil




Jumat 26 January dini hari di bandara Tonspil.. Australia Day.. Big Day juga buat kami a Big Family Tonspil.. kepergian Pak Coco sekeluarga seolah melepas Ayah Bunda tercinta.. telah habis kata hanya airmata.. semoga bisa berjumpa lagi di tanah air..

photo courtesy: Desni

© PPIA-JCU

Thursday, January 25, 2007

Surat Cinta Cucunda kepada Mbah Ko


Dear Pak Coco sekeluarga,

Pertama-tama selamat ya Pak atas seminarnya, semoga ilmu yang diperoleh di sini dapat bermanfaat di bumi Kartini Jepara.

Saya ada pengakuan nih Pak, pertama denger nama Bapak kok rasanya familiar, tapi otak masih juga hang gak bisa inget. Trus lama-lama, begitu memori dipilah-pilah (red-calon Doktor nih..!!), aku baru tersadar kalo dulu sering baca jurnal dengan nama "Coco Kokarkin". Wah..!!!!! ternyata ini toh beliau....... Dunia sempit sekali ya!! beruntung saya diberi kesempatan bertemu. So Pak Coco saya mohon kelapangannya bila nanti suatu saat saya diberi sedikit pencerahan ilmu hehe..


Kedua, sebagai newcomer in town (red-Tonspil), saya minta doa restunya saja biar bisa survive hidup dan studi di sini (red-wah emang Tonspil gurun antah berantah apa??). Kalo ada jurus-jurus rahasia mohon segera diwariskan kepada anak-cucu hehe..

Salam sayang Cucunda,


Puji


© PPIA-JCU

Farewell Volley 'tuk keluarga Pak Coco-Eva



Hujan.. ehm jangan bosen ya baca kata “hujan”.. memang Tonspil diliputi hujan.. hari Sabtu 21 January lalu “hujan”-nya ajaib.. tiba-tiba saja hujan yang dimulai sejak dini hari pagi buta mantap banget tiba-tiba terhenyak berhenti.. kebesaran Tuhan.. ‘tuk sebuah acara kumpul-kumpul kecil di Cranbrook Park.. Farewell keluarga Pak Coco-Eva dan perkenalan student baru.. specialnya juga karena akhirnya kita punya “Koordinator Sport yang baru” nama cool-nya “Bang Zen” nama ‘hot’-nya “Bang Inul” (ups..:).. tentu saja acara makan-makan dan Olahraga.. Wayne-Chaplain JCU- pun turut hadir ‘tuk sekalian farewell dg Keluarga Ghita-Hasbi dan Icha-Syahrir.. setelah acara selesai e-eee hujan lagi.. tapi kami semua sudah di rumah..

‘Met jalan “Mbah” Coco.. “Mbah” tak lepas dari makna “guru” atau “sesepuh” yang biasanya sosok yang dicintai banyak orang.. kami akan kehilangan.. terimakasih untuk banyak makna bagi kami.. balasan kami sepanjang bersama di Tonspil mungkin malah “merepotkan” “keusilan” atau “kenakalan”.. mohon maaf lahir batin.. sukses selalu di tanah air ‘tuk seluruh keluarga..



© PPIA-JCU

Tuesday, January 23, 2007

Jepara, kami pulang!

Satu lagi surat pulang kampung dari seorang Coco Soetrisno dan keluarganya. Setelah tadi siang, Selasa, 23 Januari 2006 beliau berhasil mempertahankan disertasi PhD-nya. Terus berkarya, Bang!
---
Setelah 4 setengah tahun melanglang jalan dari Cranbrook ke Uni akhirnya ritual itu berakhir juga. Berat memang meninggalkan kehidupan rutin di Tonspil ini, tetangga yg baik, teman mahasiswa yg budiman, keluarga Indonesia yg ramah, individu individu yg selalu siap membantu serta komunitas agamis yang bersungguh sungguh mengimplemantasikan kepercayaannya dlm kehidupan sehari hari.

Hidup di Tonspil ini memang menjadi bagian dari mimpi kita semua; akses internet mudah, melampirkan bukti yg sederhana, langsung dipercaya, ganti barang di toko langsung disetujui cari dan ngabisin uang lebih mudah dll Mimpi ini sepertinya mimpi yg enak bagi kami sekeluarga, anak anak jarang bikin PR, setiap term ada piknik dan camping. Bisa memaki seenaknya tanpa ada orang menegur kecuali emak sama bapaknya yg akhirnya dianggap makhluk aneh.

Bagi saya sekeluarga, masa di Tonspil adalah limit terakhir, usia, kondisi sosial, tahap hidup anak anak dlsb adalah celah berharga yg diberikan Tuhan dlm kondisi dan waktu yg tepat. Pulang ke Indonesia bagi kami adalah keharusan utk melanjutkan perjuangan, melaksanakan bisnis baru (kalo ada he he he), meluruskan anak anak yg mulai melengkung dan juga ada impian lain: bermanfaat utk orang lain (tidak hanya utk keluarga sendiri). Bagi usia kami (sampe dipanggil embah sama angkatan baru) jadi kepala semut tua rasanya lebih pantas drpd jadi buntut gajah muda. Kalaupun kami suatu saat datang kembali keTonspil maunya sudah harus dalam kapasitas yang berbeda; sebagai turis yang akan belanja di Stockland dan makan di Benny restaurant ho ho ho.

Tonspil bagi kami sekeluarga juga merupakan satu anugerah rohani, terbukti dari banyaknya peringatan, limpahan anugerah tidak ternilai, kesempatan dan dukungan sosial dari banyak pihak. Kami sekeluarga Alhamdulillah belum sekalipun menerima perlakuan rasis dari masyarakat dan pemerintah Australia kecuali dari gukguk salah didik yang PDnya ketinggian namun IQ nya kerendahan. Namun percayalah lebih banyak anjing2 pintar di Cranbook dan Aitkenvale yg hanya gonggong dua kali selanjutnya sudah ramah menyapa kita kalau sedang ngantar JM.

Banyak hal yg memotivasi kami kembali ke Indonesia: korupsi mulai divakum, lingkungan mulai diketahui, bird flu mulai disadari, perguruan tinggi negeri sudah berprestasi di standar internasional dannnn gaji PNS dinaikkan (akannn /keduluan DPRD). Namun yg paling dirindukan adalah martabak, durian, rambutan, bakso, gudeg dan tentunya nasi padang!!!.

Bagi kebanyakan dari anda semua, hidup kami di Tonspil mungkin merupakan saat terakhir kita saling bertemu muka, terutama utk yg hidupnya di luar pulau nJawa. Kalau buka2 album foto, baru deh timbul keinginan utk menelepon. Kita pasti bisa bertemu dalam surat menyurat dan bertelepon ria. Namun kami tidak berjanji kita akan bisa saling bercerita seperti sekarang krn kita akan mulai sibuk menghidupi diri, keluarga dan membangun jaringan baru yg lebih kompleks, tapi semua rahasia pertemuan hanya Tuhan yang tahu dan mengaturnya.

Untuk itu kami sekeluarga mohon maaf yg sedalam dalamnya bila dalam kata, tertawa, perbuatan dan gelagat kami ada sesuatu yg menyakitkan hati. Pengalaman kami dan teman teman lain yg sudah biasa hidup di rantau dan bergaul dgn berbagai tipe manusia adalah sebuah khasanah utk memperkaya diri secara sosial untuk tidak gampang tersinggung. Bagi kami, tidak ada satupun ganjalan yg bersemi, terlebih sempat dibawa ke Indonesia, semuanya sudah di garage salekan atau di give away kan he he he.

Terakhir banyak pihak yang secara khusus wajib saya ucapkan terimakasih kepada : angkatan pendahulu: Ibu Miki, Tito, Wildan, Fayakun, Didik, Pak Adi Susilo, pak Jack n Benny lalu pak Eko sekeluarga, Teh Endah, Marwoto dan Rahmi yg selalu rame dan kerap membantu. Angkatan saya yg kompak, Mas Arief, Ibu Made, Sandy dan mbak Sally Tio. Angkatan seterusnya pak Anang, Dian, Bu Ghita, Intan, pak Patrice, Aulia, mas Pram, Gustaf, Piter Lepong, Lukman, Yatmi serta Icha Bali, Angkatan terbaru, Adi, Yulia, Yansen, Hasan, Irwan dan Icha Shahrir, lalu ananda Desny, pak Jon, mbak Dian-skg presiden, dan cucunda Maulita, Zen, Pudji, Angel, Mita dan ananda Icha Bali, serta nama nama lain yg tidak sempat disebutkan.. .

Saya masih jelas membayangkan hari2 kita yg penuh tawa di lapangan volley, di rapat dan pesta, dan hari hari kebasahan krn hujan, saling sikut di garage sale dll. Saya jelas melihat sahabat2 yang datang dan pergi dengan peningkatan, itulah hidup yg sebenarnya yg terus meningkat .... namun juga harus berakhir. Bagi anda anda yg masih tinggal dan baru memulai proses hidup di JCU selamat berjuang, arungi setiap langkah dengan nilai2 sosial, dan nilai2 positif dunia dan akhirat, kelak anda akan jadi pemenang !!!

Saya sangat mudah dihubungi dgn alamat : Coco, PO Box 1 Jepara

Alamat lengkapnya:
Coco Kokarkin Soetrisno
BBPBAP (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau) Divisi Budidaya. Jln Pemandian Kartini RT 02/ RW 04, Ds Bulu Jepara, Jawa Tengah
Tlp 0291 592 866 Mobile : 0813 9953 66 77 kalo istri --55

Bila ada diantara anda yg sempat berkunjung ke Jawa Tengah, jangan lupa menghubungi saya dan bila mungkin sempatlah berkunjung ke gubuk kami di Jepara (benar benar gubuk lho). Bila ada yg tertarik utk mengembangkan perekonomian masyarakat melalui budidaya ikan air laut, silakan berdiskusi dan berlatih ditempat saya. Untuk yg punya mahasiswa dan bingung bikin judul / membiayai penelitian biologi, juga silakan menghubungi saya mudah mudahan ada sarana yang bisa disediakan untuk membantu.

Sekali lagi salam hangat dari keluarga kami, semoga keakraban kita dapat bergaung sepanjang masa dan semoga Tuhan YME memberkahi kita semua. Amin.

mbah Coco, Eva, Fauzan dan Fiyonda


© PPIA-JCU

student baru antar pulang student lama "Om Irwan"




Om Irwan (panggilan sayang student baru) ini baik hati mengorientasi rekan2 baru di kampus meski sibuk mengurusi ini-itu tuk akhir study.. wujud kesan hati yang mendalam dari mereka, meski mereka masih diliputi suasana "welcome to Townsville" tetap kukuh hati melepas Om Irwan di bandara sampai detik-detik terakhir.. pada Sabtu lalu tanggal 20 January..

Terimakasih untuk semua yang telah mengantar.. meski di tengah guyuran hujan.. Thanks juga Pak Coco dan Mba Eva yang lagi menunggu giliran pulang serta Aryadi dan Yuli yang akan melepas sang adik "Lia" keesokan harinya..

Selamat Jalan Irwan.. semoga menapak langkah sukses selalu..

Photo courtesy: Lita

© PPIA-JCU

Tuesday, January 16, 2007

Terimakasih ‘tuk Serunya Old and New

Welcome to Townsville.. Lita, Zinul, Puji, Farida, Angel and Mita.. !!

Sua pertama di bandara jam 6.30 pm.. tak cukup tampak wajah kelelahan karena dibalut suka setelah sempat menikmati Opera House dan Sydney Harbour di sebagian perjalanan mereka , apalagi langsung disambut wajah-wajah student lama: Gustaf dan family, Pak Parjiono, Ghita, Dian, Aryadi, Icha, dan Pak Syahrir.. (ehm.. semuanya ni melangar dress code yang telah ditentukan hehe.. thanks for coming yaa... yang lagi taruhan pasti deg-deg-an.. ), satu celetukan ala student baru mulai muncul “udah sampe ya kita?”

Sekitar setengah jam kemudian, time for party.. seru, gabungan antara Welcoming dan Farewell jadinya bisa langsung acara jual-jualan barang-barang student yang telah selesai study.. Terimakasih buat Mba Eko dan Mba Ita/Halmar family atas supportnya.. thanks ‘tuk para student spouses sudah membuat para student baru feeling at home on their first day in Townsvilee dengan masakan-masakan khas Indonesia-nya..

Oke, enjoy Townsville, selamat berjuang ‘tuk study.. sukses.. !!

© PPIA-JCU

Old and New

Tradisi Old & New tidak hanya dirayakan saat pergantian tahun namun bisa juga untuk acara lainya. Acara kali ini tanpa air mata, walau terasa nuansa gembira bercampur haru. Gembira karena ada teman baru yang datang namun haru karena teman lama harus balik ke negeri tercinta, Indonesia. Suasana campur aduk itupun akhirnya membaur di meja makan. Thanks to the host this time, Dian-Desny-Eko (D2E)!



Cool Slideshows

© PPIA-JCU

Selamat Datang di Townsville

Selamat Datang teman-teman!
Jam 6.30 sore 15 Januari adalah hari bersejarah bagi Farida-Florence-Mita-Maulita-Puji dan Zainul. Mereka akhirnya menjejakkan kaki di Townsville. Kegembiraan terpancar sebagaimana Captain James Cook menjejakkan kaki pertama kali di Australia.
Sekarang saatnya untuk berjuang saatnya untuk membuktikan, pikir mereka! Jauh dari kerabat di kampung halaman dan yang tersayang takkan menghalangi niat. Toh, ini bukannya zaman Siti Nurbaya yang harus menunggu surat berbulan-bulan ;-)




Cool Slideshows


© PPIA-JCU

Friday, January 12, 2007

Cerita pulang dari Irwan

Membaca email cerita pulang kampung, selalu timbul tanya: kapan giliranku?... dan berbagai tanyapun bersusulan: tapi berapa lama lagi baru bisa pulang? Kalau aku pulang, jadinya gimana? dst... dst...

Insya Allah tanggal 20 januari pagi saya pulang ke tanah air. sudah banyak cerita dan pengalaman yg terekam. Hampir semuanya baik kecuali saat-saat dikejar anjing sebanyak 3x trus diteriakin "Go Home"berkali-kali.

Yg tidak enak itu sebenarnya sudah tertutupi dengankebaikan keluarga: Pak Coco, Bu Ghita, Icha, Adi, Intan, Mas Gustaf, Pak Halmar, Pak Jon, Pak Patrice,Pak Piter trus Dian, Desni, Bu Eko dan tak lupa pulaPak Jack. what's more, student2 yg dulu2 seperti Om Saini, Icha-Atheia, mbak Yatmi, mbak Endah, mbak Jo, mbak Made, Surya, dll-nya juga tidak saya lupakan kebaikannya. Furthermore, keluarga dari masyarakat Indonesia di Tonspil juga telah berbuat baik pada saya. Mungkin kalo ditulis kebaikan mereka semua jumlah katanya mungkin sama dengan jumlah kata report minor project yang saya tulis.

Seandainya tidak ada bapak/ibu/mas/ mbak yang telah saya sebutkan di atas, kehidupan saya di kampus dan di Cranbrook mungkin gersang sekali dan banyak bengongnya di kamar.

Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga kebaikan bapak/ibu/mas/ mbak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Terima kasih juga atas persahabatannya selama ini. Semoga tidak putus kalo sudah di Indonesia. kalo ada rencana mau BBQ di Indo sebelum akhir tahun ini undang2 ya, mumpung masih bujangan nanti saya bawain koka-kola atau esprit :)

Saya juga mohon maaf kalo selama 18 bulan terakhir ada perbuatan atau perkataan saya yang menyakitkan hati. Kalo sekiranya ada hutang 1 or 2 dollar lupain aja ya:)

Cheers, Irwan
© PPIA-JCU

Monday, January 08, 2007

Yang tertinggal tapi tak terlupakan

Ada apa dibalik kegiatan "bungkus hadiah" sesaat sebelum pesta perpisahan tahun yang baru lewat? Simak percakapan di bawah:


© PPIA-JCU

Tuesday, January 02, 2007

Selamat Datang 2007



SELAMAT DATANG 2007

terimakasih atas kedatangan semuanya 'tuk berbagi suka cita -- meski guyuran hujan lebat mewarnai malam.. terimakasih semua pihak 'tuk kontribusinya.. tak cukup kata 'tuk haturan terimakasih.. tak cukup sorak 'tuk sambut tahun baru.. All the best..!!


© PPIA-JCU

photo 'Ghita' courtesy: Ayu Hasan

detik-detik akhir tahun 2006 (6)




Minggu malam, 31 Desember 2006

Para Juara kategori bapak-bapak dan ibu-ibu

© PPIA-JCU

detik-detik akhir tahun 2006 (5)






Sang Juara Kategori anak-anak
Minggu malam, 31 Desember 2006

malam bertabur bintang.. malam bertabur hadiah.. malam bertabur para JUARA...!!!

© PPIA-JCU

detik-detik akhir tahun 2006 (4)






Minggu malam, 31 Desember 2006

Lomba-lomba pun digelar.. sambil menunggu detik-detik akhir taun 2006..
hmmmmm.. jika para ibu dan bapak bertanding.. tak jelas apakah 'berlomba', 'bertarung' atau 'ber-atraksi akrobatik'

© PPIA-JCU

detik-detik akhir tahun 2006 (3)




Minggu malam, 31 Desember 2006

Acara ngumpul tahun baruan diawali dengan kumpul-kumpul Christmas dan Idul Adha untuk dinner bersama, menu utamanya sate, sumbangan students masakan Soto, sumbangan residents lebih bervariasi lagi. Acara makan-makan cukup serius karena masing-masing mengisi "bensin" untuk acara games sesudahnya.

© PPIA-JCU

Happy New Year 2007









Happy New Year ... !!
may you have a fabulous 2007


PPIA-JCU
clip art sources: www.slais.ubc.ca, http://guide.supereva.com

'Idul Adha Mubarok

SELAMAT IDUL ADHA 1427 H




© PPIA-JCU

clip art source: www.fotosearch.com

Melepas Keluarga Yansen dan Hasan






Dini hari, Minggu. 31 Desember 2006

Melepas Keluarga Yansen (photo, right) dan Hasan (photo, left) mulai pukul 04.00 dini hari hingga 08.50 meninggalkan kesan tersendiri.. bangun pagi-pagi, meng-hantarkan kloter pertama, Keluarga Yansen, melambaikan tangan tepat pukul 06.00 pagi... ups, menunggu kloter berikutnya.. yang baru datang setelah 30 menit kemudian.. sampai-sampai seorang cleaning service bandara terbingung-bingung melihat 'gerombolan penghantar' tetap di tempat..

SELAMAT JALAN KELUARGA YANSEN DAN HASAN
PENUH CERITA ANDA TINGGALKAN ..

SELAMAT MENGAMALKAN ILMU DI TANAH AIR..

ucapan terimakasih untuk Pak Coco, Mba Eva, Pak Parjiono, Pak Hasbi, Gustaf, Lintang, Irwan atas peng-hantarannya sejak dini hari jam 04.00, untuk waktu, tenaga dan biaya
demikian juga keluarga Pak Syahrir dan Pak Halmar
semuanya telah membuat pelepasan pun jadi syahdu..


SE-BUCKET BUNGA CANTIK UNTUK KECANTIKAN HATI ANDA..

© PPIA-JCU




clip art source: www.averyl.com/attic
photo courtesy: Ayu Hasan

Monday, January 01, 2007

detik-detik akhir tahun 2006 (2)

Sesampainya di rumahnya Bryan dan mbak Arla, orang berkumpul di dalam rumah. Wajah kedinginan dan kekuatiran nampak namun dengan segera lebur dengan canda. Semuanya memiliki bahan cerita untuk dibagi. Apalagi para wanita. Kata Bryan, "my father said let the women talk and evereything's gonna be all right!" Para lelaki menyebar di mana-mana, membuat kelompok kecil. Namun kebanyakan dari para bapak mengawasi anak-anaknya.

© PPIA-JCU

detik-detik akhir tahun 2006 (1)

Hujan mengguyur Townsville. Sangat lebat! Dengan hati-hati para undangan mengendarai kendaraan menuju ke arah Belgian Gardens. Orang-orang di jalan lari bersembunyi. Menyisakan kekuatiran, akankah acara nanti malam meriah?

© PPIA-JCU