Tuesday, February 13, 2007

Saat Syahrir-Icha-Fauzan pulang kampung

Sejauh ini tak ada air mata yang menetes, namun haruskah kesedihan digambarkan dengan air mata? Air matapun bisa menetes tanpa harus sedih. Misalnya, kalut saat paspor yang dicari ternyata ngumpet di tas yang lain. Apalagi saat semuanya menumpuk antara excited pulang kampung dan complicated-nya imigrasi. Well, semua orang mengalaminya koq yang membedakan hanya waktu dan jenis masalahnya.

Hari ini keluarga Syahrir pulang kampung. Go home for good, kata orang-orang Ausie. Seperti biasanya banyak pengantar, namun sayangnya orang-orang yang dulunya sebagai pengantar sekarang diantar pulang. Pengantaran ini merupakan akhir dari serangkaian ritual mulai dari main voli sampai ke makan malam bersama. Ritual ini takkan pernah berhenti namun kenangan akan tetap abadi, apalagi bila di foto dan di shooting ;-)

Selamat berjuang!

© PPIA-JCU

No comments: