Thursday, November 01, 2007

Cabang-Ranting, filosofi kayu bakar

dikopi dari: Goestaf for Earth


Alam memang memberikan banyak manfaat sebagai bahan rujukan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Tingkah laku terbang burung menginspirasi manusia untuk ikut terbang, jadilah pesawat terbang. Ikan di laut menginpirasi terbentuknya kapal selam, bahkan sampai pada struktur bangunan kerang yang menginspirasi para arsitek untuk membangun rumah. Dalam membuat sebuah organisasi proses biomimetik juga berlaku untuk membangun struktur organisasi dengan mengadopsi struktur sebuah pohon. Prinsip ini tentu saja sangat sederhana ditelaah: pokok pohon adalah pencitraan dari pimpinan pusat yang biasanya menjadikan diri sebagai induk, cabang adalah perpanjangan dari pusat dan ranting adalah bagian akhir dari organisasi. Mengambil filosofi pohon selalu saja dilihat dari sisi kepentingan pokok pohon (atau sang induk), jarang yang berasal dari ranting. Induk berkata bahwa induk akan mengayomi melindungi cabang dan (apalagi) ranting bila terjadi sesuatu. Cabang juga demikian dan akhirnya the looser si ranting (terpaksa) menerima bahwa dia terlindungi. Inilah yang diagung-agungkan dari berbagai organisasi (apalagi dalam partai politik). Coba kita melihat dari sisi lain, dari sisi yang jarang (atau mungkin disembunyikan) dari induk atau cabang. Pokok pohon dan cabang menjadi besar karena suplai makanan dari ranting. Mereka gendut karena disuplai terus dari ranting lewat makanannya. Tak jarang mereka terlena sehingga bukannya makin kuat (dan melindungi ranting) tapi malah makin mudah patah. Tahu gak kalau kelebihan makanan selalu disimpan di akar sang induk? Suplai makanan ini akan digunakan oleh Pokok pohon kemudian cabang dan (akhirnya) ranting. Saat masa paceklik, yang lebih dahulu meranggas dedaunan yang ditahan ranting. Saat sang ranting tak kuat, dia terpaksa harus melepasnya dan akhirnya diapun turut mati. Mereka lebih dahulu kering dan mati baru kemudian cabang dan akhirnya pokok pohon. Tak ada kejadian sebaliknya. Yang masuk api pertama tentunya ranting, kemudian cabang dan akhirnya pohon. Di partai juga demikian, keganasan sang induk bahkan sangat terasa. Mereka tak segan mematikan dahan dan (apalagi ranting) bila tak sejalan dengan keinginan mereka. Wajar kalau memang cabang-ranting itu berlaku dalam bisnis karena biasanya sang induklah yang membentuknya. Pertanyaannya: apakah organisasi lain di luar partai dan bisnis yang mengadopsi filosofi pohon juga memiliki misi seperti mereka (partai dan bisnis)? Kalau tidak, gantilah istilah cabang-ranting karena konotasinya jelas. Thanks buat Icha dan Dian untuk inspirasinya.




Info sekitar polemik cabang-ranting:


Putu Liza Mustika (First Secretary PPIA JCU) berpendapat atas nama pribadi:
Bersama dengan ini saya nyatakan lagi sikap saya sebagai pribadi anggota PPIA JCU bahwa saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain. Dan saya juga nyatakan sikap saya pribadi bahwa PPIA QLD selayaknya memposisikan diri sebagai koordinator, bukan atasan. Jadi seperti federasi, di mana PPIA QLD mengakomodasi suara2 daerah, tapi tidak memiliki garis otorita, karena sejarah pembentukannya juga sudah berbeda.


5. Saya juga ingin mengingatkan sebagai sesama warga Indonesia, bahwa kesalahpahaman kecil seperti ini sebenarnya adalah cerminan dari kekisruhan di negara kita. Kenapa sampai terjadi banyak daerah ingin merdeka? Antara lain: karena ketidakadilan dari Jakarta/Pusat. Bukannya saya setuju gerakan kemerdekaan; saya sangat nasionalis yang tidak eksklusif, nasionalis yang harmonis dengan dunia internasional. Tapi ketidakadilan itu terjadi, banyak kali, di daerah2 yang saya kunjungi, dan membuat orang ingin merdeka. Salah juga, menurut saya, karena bapak ibu pendiri bangsa kita mendirikan bangsa ini, this very nation of Indonesia, bukan untuk terpecah lagi. Tapi sebenarnya adalah tugas Jakarta sebagai pengayom teman2 daerah, mengakomodasi kepentingan daerah, dan bukannya menyatakan ini itu yang harus dilakukan oleh daerah. Jakarta atau daerah manapun yang memposisikan diri sebagai 'Pusat' haruslah menjadi pengayom, pelayan. Bukan atasan. Kita sebagai mahasiswa di rantau selayaknya bersatu untuk negeri. Tapi dalam upaya bersatu itu harus ada rasa hormat, kasih, dan saling mengerti. Dan juga maaf-memaafkan.


...Saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain."


dan semoga suara saya itu bisa disalurkan ke AGM di Canberra (entah kapan). AD/ART tidak terbuat dari batu; masih bisa diubah. Saya rasa, dengan segala hormat, penggagas istilah 'ranting' dan 'cabang' itu tidak terlalu sensitif dengan rasa bahasa, sehingga tidak memprediksi bahwa masalah seperti ini akan muncul nantinya (dan sudah muncul). Seperti usul saya, istilah ranting itu sebaiknya diganti saja. Tidak ada kasus pembanding lain dalam hal ini, karena satu2nya PPIA di luar Brisbane dan sekitarnya adalah PPIA JCU (well, kami ada kampus di Brisbane, but it doesn't count, karena tidak ada mahasiswa Indonesia di sana). Jadi aspirasi saya dan Gustaf sebagai pribadi yang juga anggota PPIA JCU ini memang terdengar aneh bagi teman2 di Brisbane atau Canberra.



Opini Dian Latifah


(1) Jika fungsi yang dibutuhkan adalah "Koordinasi" dan "Mediasi" atau perpanjangan tangan dari "Pusat", kita hanya butuh seorang "Koordinator Cabang" bukan "Kelembagaan Cabang" untuk tiap Negara Bagian.

(2)Korcab bisa berfungsi seperti "Deputy"
http://en.wikipedia.org/wiki/Deputy
--kalo ada fungsi untuk kepentingan yang besar dan strategis yang sulit ditangani PPI Pusat dan Korcab, bisa dibentuk sebuah Komite Khusus (atau istilah lain yang setara); di era technology seperti saat ini banyak hal yang bisa difasilitasi.

(3)I believe that Korcab will empower PPIA Pusat and all PPIAs, dan memperdekat hubungan PPIA Univ dan Pusat tidak ada lagi sense "Pusat-Cabang-Ranting" atau "atasan-bawahan"
Kalo ini terjadi, maka AGM PPI Australia per 2 tahun untuk memilih: Presiden PPI Australia dan 7 orang Korcab (Qld, ACT, NT, Vict, NSW, WA, SA). Semua PPIA Univ akan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Korcab.

(4)PPIA Universitas adalah unik; unik dalam hal situasi dan potensi.
Biarkan kami berkembang dan berkreativitas dengan potensi kami dalam koridor AD/ART PPIA yang mewakili aspirasi all PPIAs (meminjam istilah Gustaf PPIA Univ adalah sebuah wadah otonomi).

Pemikiran ini menguat saat saya melihat betapa menakjubkannya kerja keras teman-teman PPIA JCU mewujudkan Indonesia Festival yang pertama (saat itu dihadiri Pak Raudin Anwar General Counsellor Kedubes Indonesia). Saya hanya membayangkan secara sederhana sebuah upaya menjaga dan membangun citra kebangsaan seperti ini hendaknya mendapat dukungan yang real dari PPI Australia maupun Cabang (maaf, in other words tidak hanya sekedar dimintai 'rencana kerja' dan 'laporan').



Opini Gustaf dalam sebuah kesempatan:

(1)saya ingin lebih terbuka menyatakan bahwa sebaiknya dalam kepengurusan mendatang istilah ranting dan bahkan cabang itu dihapus sebagaimana setiap ppia di setiap uni adalah lembaga otonomi tersendiri yang berdiri sama tinggi dengan PPIA Queensland, misalnya. Anda hanya berkoordinasi dengan PPIA di setiap Uni (dan ini tentunya akan berimplikasi dalam tata cara surat menyurat antar kita). Oh ya, PPIA Queensland tak bisa membubarkan PPIA JCU kan? Saya berbicara ini karena saya sudah membaca AD/ART. Comment tambahan saya bahwa tak menutup kemungkinan AD/ART PPIA itu diubah kan? Memang terasa radikal perubahannya, namun setidaknya hal ini bisa dijadikan wacana untuk masa mendatang. Saya lihat akan terjadi banyak sekali perubahan di AD/ART bila hal ini terjadi. Oh ya, sebagai informasi hal ini sudah pernah disinggung-singgung secara informal dalam setiap pertemuan di tubuh PPIA JCU.


Hal yang saya ingin tambahkan juga adalah bagaimana tata cara menampung aspirasi? Apakah vote lewat jalur internet (atau apapun itu yang mengizinkan orang atau lembaga memilih tanpa harus hadir dalam sebuah kongres, etc) bisa dipertimbangkan untuk masa depan? Kupikir hal ini bisa dilakukan dengan beberapa rincian pengaturan yang disepakati, tentunya



Opini Putu Liza dalam kesempatan lain (menegaskan saja):


Saya tetap menerima adanya cabang tetapi tidak menerima istilahnya. Sebaiknya istilah cabang tetap diganti. Tapi fungsi koordinasi state emang perlu... hanya sebatas koordinasi dan kompilasi. Makanya istilah cabang dan ranting itu tetap tidak mencerminkan kesetaraan.


Jadi... fungsi satu PPIA State (QLD, VIC, etc) perlu, apalagi kalo udah banyak PPIA uni nya (kayak di QLD, VIC dan NSW). Hanya ganti nama... supaya lebih sejajar. Aku tetap usulkan divisi untuk ganti cabang dan sektor untuk ganti ranting. Keren lagi, divisi sama sektor itu. Kayak bahasa Star Trek. Ato mau istilah Kuadran untuk ganti Cabang? Star Trek bangeeet!



Opini Dian (atas nama pribadi):


Hmmmm gitu ya Cha.. oke lah kalau opini ku soal konsep "Korcab" terlalu radikal (hehehe.. maaf), dan opini mu yang berpotensi lebih realistic, semoga fungsi dan peran nya benar-benar "Koordinasi "Kompilasi" dan "Mediasi" dan tidak ada lagi sense "ordinate-sub ordinate"

Opini Desni :

http://desniwaty.multiply.com/journal/item/13/Cabang-ranting_phylosophy_kayu_bakar_Polemik_seputar_AGM

© PPIA-JCU

3 comments:

Dian Latifah said...

Hello..

Silakan memberikan comments atas pemikiran kami (Dian, Gustaf dan Icha).. kami akan sangat senang sekali untuk saling menambah wawasan pikir, rasa dan bahasa..
Mohon tidak memberikan identitas "anonymous".

Terimakasih dan Salam,

Dian Latifah
Presiden PPIA JCU

Dian Latifah said...

Dalam sebuah kesempatan Pejabat Ketua Umum PPI Australia Duddy Abdullah memberikan penjelasannya sbb:
Tanggapan atas pertanyaan PPIA JCU:

1. Apakah bentuk komando antara Cabang dan Ranting?
Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar PPI Australia yang menyatakan bahwa dalam
menjalankan kegiatan-kegiatannya Pusat, Cabang dan Ranting harus senantiasa saling
berkoordinasi namun dengan tetap mendasarkan pada keseimbangan, kewenangan
dan independensi serta hubungan kerja yang bersifat konsultatif.

Hemat saya, pasal ini menjelaskan bahwa struktur organisasi PPIA walaupun
berbetuk Pusat-Cabang-Ranting tetap memegang teguh jenis hubungan yang koordinatif, konsultatif dan bukan memerintah. Hal ini sangat sesuai dengan kedua usulan dari Mas
Gustaf dan Mba Icha yang menyatakan bahwa posisi Cabang semata-mata adalah koordinator, dan bukan atasan dari PPIA lainnya. Saya sangat yakin semangat koordinasi inilah yang menjadi dasar e-mail Humas PPIA Queensland kepada rekan-rekan Ranting ketika mereka memohon bantuan PPIA JCU untuk mengirimkan foto dokumentasi kegiatan.

2. Apakah sesungguhnya fungsi Cabang?
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, Cabang memiliki fungsi koordinatif. Sejauh ini, berdasarkan pengalaman perjalanan organisasi PPI Australia, akan sangat sulit bagi perjalanan organisasi PPIA tanpa kehadiran PPIA Cabang, karena kehadirannya diperlukan bukan sekali-kali untuk mendikte kegiatan ranting tetapi semata-mata untuk menjaga keharmonisan dan keselarasan kegiatan antar PPIA ranting dan sebisa mungkin mensinergikan potensi yang ada di setiap Ranting..

Sebagai ilustrasi, izinkan saya berbagi sedikit mengenai beberapa kasus-kasus yang selama ini terjadi di negara bagian lain, di mana Cabang memainkan peranannya sesuai dengan amanah yang diberikan oleh AD/ART.

PPIA UTS dan PPIA Macquarie Uni.
Pada suatu kesempatan tahun 2006, kepengurusan PPIA Ranting Uni. of Technology Sydney (PPIA UTS) berselisih pendapat dengan pengurus PPIA Ranting Macquarie Uni. perihal kesamaan rancangan untuk membuat kompetisi futsal yang mana waktu pelaksanannya kebetulan jatuh pada hari yang bersamaan pula. Perdebatan ini hampir mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan, karena masing-masing pihak merasa telah dirugikan, sehingga pembicaran oleh kedua belah pihak tidak mencapai titik temu. Dalam hal ini, PPIA Cabang New South Wales segera melakukan langkah cermat dengan melakukan mediasi sehingga tercapailah kesepakatan yang dapat memuaskan kedua belah pihak.


PPIA Cabang Victoria

PPIA Cabang Victoria dalam koridornya sebagai kooridinator PPIA di negara bagian Victoria senantiasa mencoba untuk berkoordinasi dengan PPIA Ranting untuk secara kontinu berbagi informasi mengenai berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan oleh PPIA Ranting, dengan tujuan untuk menghindari terjadinya bentrok acara. Selain daripada itu, PPIA Victoria juga meluangkan waktunya untuk berkoordinasi dengan organisasi non PPIA, seperti organisasi religius, budaya ataupun Event Organizers Indonesia (EOs) yang cukup menjamur di Melbourne. Hal ini mereka lakukan untuk menjaga keharmonisan dan membuka kemungkinan bersinergi antara sesama PPIA Ranting maupun dengan organisasi non-PPIA lainnya di Victoria.

Selain daripada itu, PPIA Cabang Victoria pada kepengurusan yang lalu, juga telah berhasil membantu kesejahteraan Ranting di Victoria dengan aktif mencarikan sponsorship tahunan dengan nilai sponsor tidak kurang dari AU$10,000.

Hal-hal tersebut di atas adalah sebagian kecil dari contoh nyata di mana kehadiran PPIA Cabang mampu membawa kemanfaatan untuk setiap Rantingnya.

Inilah sesungguhnya semangat yang terpatri dalam AD/ART ketika membicarakan tentang fungsi Pusat-Cabang-Ranting. Dari sudut pandang AD/ART sebagai sumber hukum tertinggi PPI Australia, PPIA Pusat-Cabang-Ranting telah diberikan amanah yang sama untuk menjadi pengayom dan pelayan bagi para anggotanya. Maka berdasarkan semangat ini, PPIA Pusat pun wajib untuk menjadi pengayom dan pelayan bagi para anggotanya, yaitu para PPIA Cabang, dan demikian pula Cabang kepada para Rantingnya. Rantingpun tak berbeda, karena ia pun harus mampu untuk menjadi pengayom dan pelayan bagi para anggotanya yang notabene adalah pelajar Indonesia di universitas mana ia berdiri.

Pembahasan panjang yang telah saya paparkan sebelumnya, sesungguhnya saya maksudkan untuk menghilangkan kekhawatiran rekan-rekan pengurus PPIA JCU akan hubungan antara Pusat ke Cabang lalu Cabang ke Ranting yang dikhawatirkan lebih bersifat memerintah ketimbang koordinatif. Adalah komitmen PPI Australia untuk tidak mengizinkan hal ini terjadi, karena kita semua merasa hal tersebut akan kontra produktif terhadap usaha kita bersama untuk memajukan PPI Australia dan komunitasnya. Oleh karenanyalah, pada tanggal 5 Pebruari 2007 melalui Kongres Luar Biasa PPI Australia, dilakukan amandemen AD/ART PPI Australia, di mana salah satu agenda utamanya adalah memperjelas posisi Pusat-Cabang-Ranting, sehingga lahirlah pasal-pasal tambahan yang bertindak sebagai gawang agar tidak terjadi hal-hal yang rekan-rekan PPIA JCU khawatirkan.

Salah satu pasal tambahan tersebut adalah Pasal 19 ayat 1, di mana AD/ART memberikan amanah kepada Cabang agar dalam rancangan programnya diperlukan kegiatan yang bersifat lintas Ranting (yang melibatkan lebih dari satu Ranting). Pasal ini memposisikan Cabang dalam posisi yang cukup strategis untuk melakukan kegiatan yang dapat memperat tali persaudaraan antar sesama rekan-rekan di Ranting. Ada segudang contoh yang manfaatnya memang terasa di tingkat Ranting. Salah satunya adalah Pesta Rakyat yang dilaksanakan di Sydney dan juga di Brisbane yang melibatkan hampir semua elemen PPIA Rantingnya. Contoh lainnya adalah pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), yang pernah dijalankan PPIA Victoria untuk mempersiapkan calon-calon pengurus potensial sehingga dapat menjadi pengurus inti di Kepengurusan Ranting selanjutnya, serta banyak lagi contoh lainnya dari PPIA cabang SA, dan WA. Bahkan Cabang Brisbane, jikalau semuanya sesuai rencana, akan menjadi tuan rumah untuk acara OlimPPIA (Olimpiade PPIA), dimana masing-masing cabang mengirimkan perwakilan-perwakilannya untuk bertanding. Cabang olahraga sementara adalah sepak bola, bola basket, voli dan bulu tangkis. Saya rasa OlimPPIA tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi bersama dari semua Ranting termasuk PPIA Ranting JCU.

Namun setelah menjelaskan panjang lebar mengenai fungsi Pusat, Cabang dan Ranting sesuai dengan AD/ART serta manfaat-manfaat yang selama ini telah dirasakan oleh beberapa rekan-rekan Ranting lainnya, bukan berarti bentuk organisasi PPI Australia sekarang ini sempurna atau tanpa cacat. Sebagai organisasi yang belajar, adalah tanggung jawab kita bersama sebagai anggota dan pengurus PPI Australia di tingkat manapun untuk melakukan usaha-usaha yang dapat menjadikan PPIA kita tercinta menjadi organisasi yang lebih mapan lagi. Oleh karenanya, kami mengundang rekan-rekan PPIA JCU untuk tidak lupa mengangkat hal ini kembali pada Kongres PPIA Australia tahun depan, yang kemungkinan besar akan di tuan rumahi oleh PPIA Queensland. Kamipun dari kepengurusan Pusat telah mencatat masukan yang sangat baik ini, termasuk pula usulan tambahan dari rekan-rekan sekalian mengenai pengiriman aspirasi suara tanpa harus menghadiri langsung Kongres, sebagai salah satu agenda pembahasan pada Kongres PPIA mendatang.



Sebelum saya menutup korespondensi ini, izinkan saya dengan rendah hati untuk berbagi dengan rekan-rekan sekalian mengenai analogi hubungan Pusat-Cabang-Ranting yang dibuat bersama-sama oleh rekan-rekan pengurus PPIA Cabang dan Ranting di Victoria ketika LDK beberepa bulan yang lalu. Mereka menggambarkan Pusat sebagai mercusuar, Cabang sebagai kapal induk dan Ranting sebagai kapal-kapal yang menjadi ujung tombak organisasi. Cabang berusaha memastikan agar Ranting-Ranting tidak berjalan sendiri-sendiri dan Pusat berusaha membantu untuk menjaga agar Cabang dan Ranting tetap berada pada ruang lingkup organisasi PPI Australia dan berjalan tanpa pernah kehilangan arah.

Dian Latifah said...

Berikut penjelasan dari Hari Indra Yaso Ketua PPIA Cabang Queensland:

3. Untuk semua pihak yang merasa kami "bawahi". Kami selaku PPIA QLD tidak pernah memperlakukan PPIA ranting manapun juga sebagai bawahan. Tidak pernah ada PPIA ranting di Brisbane, Goldcoast, maupun Townsville yang kami koordinir berdasarkan hubungan atasan-bawahan. Mungkin dikarenakan agak jarangnya komunikasi diantara PIA JCU dan PPIA QLD yang memunculkan perasaan seperti itu. Tak kenal maka tak sayang katanya. Peranan PPIA QLD sendiri adalah sebagai jalur penghubung antar PPIA ranting sehingga tercipta kerjasama dan koordinasi antar PPIA ranting, jadi sama sekali bukan sebagai atasan dari PPIA ranting.

Jika berdasarkan persoalan atasan-bawahan, PPIA QLD juga sangat mungkin merasa dibawahi PPIA Pusat. Bisa saja muncul pertanyaan -pertanyaan seperti apa wewenang seseorang dari Canberra atau Melbourne untuk mengangkat diri menjadi ketua PPI Australia yang menaungi cabang dan ranting-rantingnya ? atau apa untungnya sebenarnya PPIA QLD menjadi bawahan PPI Australia ? atau juga apa untungnya sebenarnya PPIA QLD menjadi atasan PPIA JCU ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mungkin juga kami pertanyakan. Sampai sekarang ini mungkin jawaban kami adalah karena kita sama-sama berada dibawah organisasi dengan satu nama,'PPIA', apa yang kami rasakan lebih penting daripada nama 'QLD' sendiri. Semangat 'PPIA' dan persamaan organisasi ini lah yang membuat kami tetap berkoordinir dengan PPIA pusat maupun ranting-ranting seperti JCU, UQ, dll. Dibawah satu nama, satu konstitusi, satu logo, kita bisa saling bertukar pikiran dan share pengalaman untuk keuntungan dan kepentingan bersama.


4. Untuk segala kerisauan mengenai AD/ART PPI Australia yang dirasa terdapat bagian yang kurang berkenan, sudah kami sampaikan kepada PPIA Pusat. Mudah-mudahan mereka bisa memberi tanggapan juga untuk hal tersebut. Sedikit penjelasan dari kami, AD/ART PPI Australia merupakan konstitusi tertinggi PPIA yang dirumuskan dalam forum yang dihadiri berbagai utusan cabang dan ranting-ranting PPIA dari berbagai macam latar belakang maupun jurusan. Pembuatan konstitusi ini saya yakin bukan sesuatu yang dihasilkan dalam waktu semalam. Oleh karena itu, kami percaya AD/ART ini telah dipikirkan matang-matang hingga diberlakukannya sekarang ini. Tetapi memang bukan berarti konstitusi tersebut sempurna alias tanpa cacat. Untuk AD/ART PPI Australia, semoga dalam waktu dekat ada respons dari PPIA pusat mengenai hal ini.

5. Untuk yang belum familiar dengan AD/ART PPI Australia bisa didapatkan di website kita www.ppia-qld.org atau website PPI Australia www.ppi-australia.org. Kami mohon kerja samanya untuk lebih memahami AD/ART tersebut dimana semua penjelasan mengenai fungsi dan wewenang ranting maupun cabang, atau perbedaan-perbedaan antara ranting, cabang dan pusat terdapat disana. Kami senang mendengar AD/ART sering disinggung-singgung secara informal oleh teman-teman di JCU. Harapan kami semoga hal-hal positif yang terdapat di dalam AD/ART juga mendapat perhatian khusus oleh teman-teman semua. Memang sosialisasi AD/ART ini kami rasa merupakan salah satu jalan terbaik untuk penjelasan berbagai macam hal yang sudah kita perdebatkan.

6. Dalam AGM PPIA QLD nanti, kami akan memikirkan cara agar PPIA JCU bisa turut memakai hak suaranya sesuai dengan ketentuan AD/ART. Detil lengkap dan prosedur akan kami beritahukan lebih lanjut dalam konteks email yang berbeda.