Introducing Indonesian Traditional Costumes and Dance in Townsville Grammar Junior School
Tanggal 10 Oktober 2012, PPIA JCU manggung lagi di sekolah! Atas kerja keras Zainab menyusun rencana dan acara, juga berkat Welem dengan bakatnya sebagai pelatih tari, tim PPIA JCU yang berjumlah 9 orang sukses mengajak murid Townsville Grammar Junior School (TGJS) menari Dolo-dolo. Tarian ini adalah tarian perayaan panen dari Flores, NTT. Menanggapi undangan Tessa McNamara dari TGJS dan dengan dukungan Geri Crouch dari Townsville Multicultural Support Group (TMSG), PPIA JCU mengisi acara sebanyak 2 sesi (masing-masing sesi berdurasi 45 menit) untuk mengajar budaya Indonesia. Materi yang diperkenalkan adalah baju adat dan tarian tradisional. Supaya menarik, anggota PPIA JCU yang hadir mengenakan beragam pakaian adat yang sudah menjadi barang inventaris hasil sumbangan turun-temurun dan baju sumbangan. Jadi, murid-murid bisa melihat secara live seperti apakah baju adat berbagai daerah di Indonesia. Aksesoris yang paling menarik perhatian murid-murid adalah hiasan kepala asal Sumatera Selatan yang dikenakan oleh Anita dan blangkon asal Jawa yang dikenakan oleh Indra Bayu. Murid-murid bergilir ingin mencoba memakainya.
Setelah memperkenalkan baju adat, murid-murid diberi kuis seputar baju adat dan daerah asalnya. Beberapa murid yang bisa menjawab dihadiahi kesempatan memakai baju adat yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu: baju adat Padang (laki-laki), kostum tari Bali (perempuan), dan kostum tari Gambyong asal Jawa (perempuan). Selama 30 menit terakhir setiap sesinya, murid-murid diperagakan cara menari Dolo-dolo, lalu diajak menari bersama membentuk lingkaran.