Hujan tak henti-hentinya mengguyur Townsville pada Senin 12 Januari lalu. Berita tentang terbentuknya Cyclone Charlotte menambah seram suasana. Namun, untunglah walaupun hujan tak menunjukkan tanda berhenti, Cyclone Charlotte kategori 2 yang bergerak dari Gulf Carpentaria ke arah selatan berkurang dan hilang. Dalam suasana yang seperti ini rombongan 8 orang mahasiswa baru JCU dari Indonesia menjejakkan kaki di Bandara Townsville. Rusaini yang menjadi pembuka jalan datang lebih awal satu hari. Sedangkan Sarah dan Dewi harus menunda kedatangan mereka satu dua hari karena kendala teknis. Jadilah, "ini Tim Sebelas," kata Adit. Tapi bukan Tim Sebelas penyusunan UU Otonomi Daerah 1999 pimpinan Ryas Rasyid loh.
Masih dalam suasana hujan para punggawa baru tersebut menuju ke istana masing-masing. Malamnya, diadakan sambutan kecil-kecilan. Tuan rumah Tony dan Firdaus sudah siap dengan bakar kakap-nya, plus ayam panggang dan lauk daun singkong. Farida pun sudah siap..mie ayam..mie ayam. Yang lain pun kemudian berdatangan dengan makanan masing-masing. Setelah yang ditunggu, Sang Presiden, datang, acara pun dimulai.
"Saya Eghy, Presiden PPIA, mewakili teman-teman semua mengucapkan selamat datang Di Townsville," Eghy membuka acara dengan suara khas Ambon-nya. Bla...bla...makan pun tiba. Sambil makan, sesepuh PPIA, Gustaf Mamangkey, Ph.D (almost), mengambil nahkoda. "Sekarang memang lagi musim cyclone, tapi jangan takut," katanya membuka perbincangan. Sesi tanya jawab pun berlangsung seru. Daeng Seni menjadi mahasiswa baru sekaligus lama yang jadi referensi. Besoknya disepakati Seni akan mengantar teman-teman mahasiswa baru berkeliling, dan yang paling penting melapor ke Alex.
Selamat datang kami ucapkan ke Adit, Arthur, Conni, Dewi, Diana, Eddy, Esti, Mahpud, Rofiq, Rusaini, dan Sarah. Semoga lancar studinya. Terima kasih kepada rekan semua yang telah menyempatkan hadir di acara tersebut.
Foto: Courtessy Farida Damayanti
© PPIA-JCU