Christmas Parade menjadi event akbar tahunan yang dinanti warga Townsville. Biasanya diadakan oleh Shopping Mall besar. Berbagai unsur masyarakat dan pemerintah kota ditampilkan oleh tim representatif nya di ajang ini. Diawali dengan sang Black Cockatoo.. Chinese Dragon.. hingga fire brigade dengan horn nyaringnya.. tim Taekwondo.. tim ensemble.. Santa's Angels yang membagi-bagikan lollies (hmmm kali ini Our Candygirls are: Angel ANGEL dan Angel PUJI).. Desni, Keluarga Mamangkey dan Mbak Wigit pun menyemarakkan Parade ini.. and.. Welcome Santa.. Diakhiri dengan antrean untuk workshops bersama Santa di Willows Shopping Center.
photos plikk klik here
more amazing photos:
http://gustaf.multiply.com/photos/album/40
http://nichlen.multiply.com/photos/album/2
© PPIA-JCU
Sunday, November 25, 2007
Friday, November 23, 2007
Happy Birthday, Dian!
Apa kesamaan antara John Howard-Dian Latifah dan Kevin Rudd? Banyak yang tahu bahwa John dan Kevin akan bertarung untuk memperebutkan kursi Perdana Menteri Australia sabtu besok (24 November 2007). Di sana ada pesta demokrasi! Siapapun yang terpilih nanti posisinya akan sederajat dengan seorang Dian Latifah yang adalah Presiden PPIA di JCU. Tapi, bukan hanya itu persoalan yang dibahas dalam tajuk ini. Ternyata, tanpa disadari bahwa besok hari orang Australia juga turut merayakan ulang tahunnya Dian. Tak banyak yang tahu (termasuk John dan Kevin juga sih) bahwa Dian Latifah di hari jumat 23 November 2007 berulang tahun dan perayaanya dirayakan besoknya.
Selamat Ulang Tahun Dian! Semoga kelak dirimu menjadi Presiden bangsa kita (kayak cita-cita masa kecil kan?) Oprah Winfrey berkata: The more you praise and celebrate your life, the more there is in life to celebrate
Foto-fotonya klik disini: http://ppiajcu.multiply.com/
© PPIA-JCU
Labels:
cerita kita
Thursday, November 01, 2007
Cabang-Ranting, filosofi kayu bakar
dikopi dari: Goestaf for Earth
Alam memang memberikan banyak manfaat sebagai bahan rujukan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Tingkah laku terbang burung menginspirasi manusia untuk ikut terbang, jadilah pesawat terbang. Ikan di laut menginpirasi terbentuknya kapal selam, bahkan sampai pada struktur bangunan kerang yang menginspirasi para arsitek untuk membangun rumah. Dalam membuat sebuah organisasi proses biomimetik juga berlaku untuk membangun struktur organisasi dengan mengadopsi struktur sebuah pohon. Prinsip ini tentu saja sangat sederhana ditelaah: pokok pohon adalah pencitraan dari pimpinan pusat yang biasanya menjadikan diri sebagai induk, cabang adalah perpanjangan dari pusat dan ranting adalah bagian akhir dari organisasi. Mengambil filosofi pohon selalu saja dilihat dari sisi kepentingan pokok pohon (atau sang induk), jarang yang berasal dari ranting. Induk berkata bahwa induk akan mengayomi melindungi cabang dan (apalagi) ranting bila terjadi sesuatu. Cabang juga demikian dan akhirnya the looser si ranting (terpaksa) menerima bahwa dia terlindungi. Inilah yang diagung-agungkan dari berbagai organisasi (apalagi dalam partai politik). Coba kita melihat dari sisi lain, dari sisi yang jarang (atau mungkin disembunyikan) dari induk atau cabang. Pokok pohon dan cabang menjadi besar karena suplai makanan dari ranting. Mereka gendut karena disuplai terus dari ranting lewat makanannya. Tak jarang mereka terlena sehingga bukannya makin kuat (dan melindungi ranting) tapi malah makin mudah patah. Tahu gak kalau kelebihan makanan selalu disimpan di akar sang induk? Suplai makanan ini akan digunakan oleh Pokok pohon kemudian cabang dan (akhirnya) ranting. Saat masa paceklik, yang lebih dahulu meranggas dedaunan yang ditahan ranting. Saat sang ranting tak kuat, dia terpaksa harus melepasnya dan akhirnya diapun turut mati. Mereka lebih dahulu kering dan mati baru kemudian cabang dan akhirnya pokok pohon. Tak ada kejadian sebaliknya. Yang masuk api pertama tentunya ranting, kemudian cabang dan akhirnya pohon. Di partai juga demikian, keganasan sang induk bahkan sangat terasa. Mereka tak segan mematikan dahan dan (apalagi ranting) bila tak sejalan dengan keinginan mereka. Wajar kalau memang cabang-ranting itu berlaku dalam bisnis karena biasanya sang induklah yang membentuknya. Pertanyaannya: apakah organisasi lain di luar partai dan bisnis yang mengadopsi filosofi pohon juga memiliki misi seperti mereka (partai dan bisnis)? Kalau tidak, gantilah istilah cabang-ranting karena konotasinya jelas. Thanks buat Icha dan Dian untuk inspirasinya.
Info sekitar polemik cabang-ranting:
Putu Liza Mustika (First Secretary PPIA JCU) berpendapat atas nama pribadi:
Bersama dengan ini saya nyatakan lagi sikap saya sebagai pribadi anggota PPIA JCU bahwa saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain. Dan saya juga nyatakan sikap saya pribadi bahwa PPIA QLD selayaknya memposisikan diri sebagai koordinator, bukan atasan. Jadi seperti federasi, di mana PPIA QLD mengakomodasi suara2 daerah, tapi tidak memiliki garis otorita, karena sejarah pembentukannya juga sudah berbeda.
5. Saya juga ingin mengingatkan sebagai sesama warga Indonesia, bahwa kesalahpahaman kecil seperti ini sebenarnya adalah cerminan dari kekisruhan di negara kita. Kenapa sampai terjadi banyak daerah ingin merdeka? Antara lain: karena ketidakadilan dari Jakarta/Pusat. Bukannya saya setuju gerakan kemerdekaan; saya sangat nasionalis yang tidak eksklusif, nasionalis yang harmonis dengan dunia internasional. Tapi ketidakadilan itu terjadi, banyak kali, di daerah2 yang saya kunjungi, dan membuat orang ingin merdeka. Salah juga, menurut saya, karena bapak ibu pendiri bangsa kita mendirikan bangsa ini, this very nation of Indonesia, bukan untuk terpecah lagi. Tapi sebenarnya adalah tugas Jakarta sebagai pengayom teman2 daerah, mengakomodasi kepentingan daerah, dan bukannya menyatakan ini itu yang harus dilakukan oleh daerah. Jakarta atau daerah manapun yang memposisikan diri sebagai 'Pusat' haruslah menjadi pengayom, pelayan. Bukan atasan. Kita sebagai mahasiswa di rantau selayaknya bersatu untuk negeri. Tapi dalam upaya bersatu itu harus ada rasa hormat, kasih, dan saling mengerti. Dan juga maaf-memaafkan.
...Saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain."
dan semoga suara saya itu bisa disalurkan ke AGM di Canberra (entah kapan). AD/ART tidak terbuat dari batu; masih bisa diubah. Saya rasa, dengan segala hormat, penggagas istilah 'ranting' dan 'cabang' itu tidak terlalu sensitif dengan rasa bahasa, sehingga tidak memprediksi bahwa masalah seperti ini akan muncul nantinya (dan sudah muncul). Seperti usul saya, istilah ranting itu sebaiknya diganti saja. Tidak ada kasus pembanding lain dalam hal ini, karena satu2nya PPIA di luar Brisbane dan sekitarnya adalah PPIA JCU (well, kami ada kampus di Brisbane, but it doesn't count, karena tidak ada mahasiswa Indonesia di sana). Jadi aspirasi saya dan Gustaf sebagai pribadi yang juga anggota PPIA JCU ini memang terdengar aneh bagi teman2 di Brisbane atau Canberra.
Opini Dian Latifah
(1) Jika fungsi yang dibutuhkan adalah "Koordinasi" dan "Mediasi" atau perpanjangan tangan dari "Pusat", kita hanya butuh seorang "Koordinator Cabang" bukan "Kelembagaan Cabang" untuk tiap Negara Bagian.
(2)Korcab bisa berfungsi seperti "Deputy"
http://en.wikipedia.org/wiki/Deputy
--kalo ada fungsi untuk kepentingan yang besar dan strategis yang sulit ditangani PPI Pusat dan Korcab, bisa dibentuk sebuah Komite Khusus (atau istilah lain yang setara); di era technology seperti saat ini banyak hal yang bisa difasilitasi.
(3)I believe that Korcab will empower PPIA Pusat and all PPIAs, dan memperdekat hubungan PPIA Univ dan Pusat tidak ada lagi sense "Pusat-Cabang-Ranting" atau "atasan-bawahan"
Kalo ini terjadi, maka AGM PPI Australia per 2 tahun untuk memilih: Presiden PPI Australia dan 7 orang Korcab (Qld, ACT, NT, Vict, NSW, WA, SA). Semua PPIA Univ akan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Korcab.
(4)PPIA Universitas adalah unik; unik dalam hal situasi dan potensi.
Biarkan kami berkembang dan berkreativitas dengan potensi kami dalam koridor AD/ART PPIA yang mewakili aspirasi all PPIAs (meminjam istilah Gustaf PPIA Univ adalah sebuah wadah otonomi).
Pemikiran ini menguat saat saya melihat betapa menakjubkannya kerja keras teman-teman PPIA JCU mewujudkan Indonesia Festival yang pertama (saat itu dihadiri Pak Raudin Anwar General Counsellor Kedubes Indonesia). Saya hanya membayangkan secara sederhana sebuah upaya menjaga dan membangun citra kebangsaan seperti ini hendaknya mendapat dukungan yang real dari PPI Australia maupun Cabang (maaf, in other words tidak hanya sekedar dimintai 'rencana kerja' dan 'laporan').
Opini Gustaf dalam sebuah kesempatan:
(1)saya ingin lebih terbuka menyatakan bahwa sebaiknya dalam kepengurusan mendatang istilah ranting dan bahkan cabang itu dihapus sebagaimana setiap ppia di setiap uni adalah lembaga otonomi tersendiri yang berdiri sama tinggi dengan PPIA Queensland, misalnya. Anda hanya berkoordinasi dengan PPIA di setiap Uni (dan ini tentunya akan berimplikasi dalam tata cara surat menyurat antar kita). Oh ya, PPIA Queensland tak bisa membubarkan PPIA JCU kan? Saya berbicara ini karena saya sudah membaca AD/ART. Comment tambahan saya bahwa tak menutup kemungkinan AD/ART PPIA itu diubah kan? Memang terasa radikal perubahannya, namun setidaknya hal ini bisa dijadikan wacana untuk masa mendatang. Saya lihat akan terjadi banyak sekali perubahan di AD/ART bila hal ini terjadi. Oh ya, sebagai informasi hal ini sudah pernah disinggung-singgung secara informal dalam setiap pertemuan di tubuh PPIA JCU.
Hal yang saya ingin tambahkan juga adalah bagaimana tata cara menampung aspirasi? Apakah vote lewat jalur internet (atau apapun itu yang mengizinkan orang atau lembaga memilih tanpa harus hadir dalam sebuah kongres, etc) bisa dipertimbangkan untuk masa depan? Kupikir hal ini bisa dilakukan dengan beberapa rincian pengaturan yang disepakati, tentunya
Opini Putu Liza dalam kesempatan lain (menegaskan saja):
Saya tetap menerima adanya cabang tetapi tidak menerima istilahnya. Sebaiknya istilah cabang tetap diganti. Tapi fungsi koordinasi state emang perlu... hanya sebatas koordinasi dan kompilasi. Makanya istilah cabang dan ranting itu tetap tidak mencerminkan kesetaraan.
Jadi... fungsi satu PPIA State (QLD, VIC, etc) perlu, apalagi kalo udah banyak PPIA uni nya (kayak di QLD, VIC dan NSW). Hanya ganti nama... supaya lebih sejajar. Aku tetap usulkan divisi untuk ganti cabang dan sektor untuk ganti ranting. Keren lagi, divisi sama sektor itu. Kayak bahasa Star Trek. Ato mau istilah Kuadran untuk ganti Cabang? Star Trek bangeeet!
Opini Dian (atas nama pribadi):
Hmmmm gitu ya Cha.. oke lah kalau opini ku soal konsep "Korcab" terlalu radikal (hehehe.. maaf), dan opini mu yang berpotensi lebih realistic, semoga fungsi dan peran nya benar-benar "Koordinasi "Kompilasi" dan "Mediasi" dan tidak ada lagi sense "ordinate-sub ordinate"
Opini Desni :
http://desniwaty.multiply.com/journal/item/13/Cabang-ranting_phylosophy_kayu_bakar_Polemik_seputar_AGM
© PPIA-JCU
Alam memang memberikan banyak manfaat sebagai bahan rujukan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Tingkah laku terbang burung menginspirasi manusia untuk ikut terbang, jadilah pesawat terbang. Ikan di laut menginpirasi terbentuknya kapal selam, bahkan sampai pada struktur bangunan kerang yang menginspirasi para arsitek untuk membangun rumah. Dalam membuat sebuah organisasi proses biomimetik juga berlaku untuk membangun struktur organisasi dengan mengadopsi struktur sebuah pohon. Prinsip ini tentu saja sangat sederhana ditelaah: pokok pohon adalah pencitraan dari pimpinan pusat yang biasanya menjadikan diri sebagai induk, cabang adalah perpanjangan dari pusat dan ranting adalah bagian akhir dari organisasi. Mengambil filosofi pohon selalu saja dilihat dari sisi kepentingan pokok pohon (atau sang induk), jarang yang berasal dari ranting. Induk berkata bahwa induk akan mengayomi melindungi cabang dan (apalagi) ranting bila terjadi sesuatu. Cabang juga demikian dan akhirnya the looser si ranting (terpaksa) menerima bahwa dia terlindungi. Inilah yang diagung-agungkan dari berbagai organisasi (apalagi dalam partai politik). Coba kita melihat dari sisi lain, dari sisi yang jarang (atau mungkin disembunyikan) dari induk atau cabang. Pokok pohon dan cabang menjadi besar karena suplai makanan dari ranting. Mereka gendut karena disuplai terus dari ranting lewat makanannya. Tak jarang mereka terlena sehingga bukannya makin kuat (dan melindungi ranting) tapi malah makin mudah patah. Tahu gak kalau kelebihan makanan selalu disimpan di akar sang induk? Suplai makanan ini akan digunakan oleh Pokok pohon kemudian cabang dan (akhirnya) ranting. Saat masa paceklik, yang lebih dahulu meranggas dedaunan yang ditahan ranting. Saat sang ranting tak kuat, dia terpaksa harus melepasnya dan akhirnya diapun turut mati. Mereka lebih dahulu kering dan mati baru kemudian cabang dan akhirnya pokok pohon. Tak ada kejadian sebaliknya. Yang masuk api pertama tentunya ranting, kemudian cabang dan akhirnya pohon. Di partai juga demikian, keganasan sang induk bahkan sangat terasa. Mereka tak segan mematikan dahan dan (apalagi ranting) bila tak sejalan dengan keinginan mereka. Wajar kalau memang cabang-ranting itu berlaku dalam bisnis karena biasanya sang induklah yang membentuknya. Pertanyaannya: apakah organisasi lain di luar partai dan bisnis yang mengadopsi filosofi pohon juga memiliki misi seperti mereka (partai dan bisnis)? Kalau tidak, gantilah istilah cabang-ranting karena konotasinya jelas. Thanks buat Icha dan Dian untuk inspirasinya.
Info sekitar polemik cabang-ranting:
Putu Liza Mustika (First Secretary PPIA JCU) berpendapat atas nama pribadi:
Bersama dengan ini saya nyatakan lagi sikap saya sebagai pribadi anggota PPIA JCU bahwa saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain. Dan saya juga nyatakan sikap saya pribadi bahwa PPIA QLD selayaknya memposisikan diri sebagai koordinator, bukan atasan. Jadi seperti federasi, di mana PPIA QLD mengakomodasi suara2 daerah, tapi tidak memiliki garis otorita, karena sejarah pembentukannya juga sudah berbeda.
5. Saya juga ingin mengingatkan sebagai sesama warga Indonesia, bahwa kesalahpahaman kecil seperti ini sebenarnya adalah cerminan dari kekisruhan di negara kita. Kenapa sampai terjadi banyak daerah ingin merdeka? Antara lain: karena ketidakadilan dari Jakarta/Pusat. Bukannya saya setuju gerakan kemerdekaan; saya sangat nasionalis yang tidak eksklusif, nasionalis yang harmonis dengan dunia internasional. Tapi ketidakadilan itu terjadi, banyak kali, di daerah2 yang saya kunjungi, dan membuat orang ingin merdeka. Salah juga, menurut saya, karena bapak ibu pendiri bangsa kita mendirikan bangsa ini, this very nation of Indonesia, bukan untuk terpecah lagi. Tapi sebenarnya adalah tugas Jakarta sebagai pengayom teman2 daerah, mengakomodasi kepentingan daerah, dan bukannya menyatakan ini itu yang harus dilakukan oleh daerah. Jakarta atau daerah manapun yang memposisikan diri sebagai 'Pusat' haruslah menjadi pengayom, pelayan. Bukan atasan. Kita sebagai mahasiswa di rantau selayaknya bersatu untuk negeri. Tapi dalam upaya bersatu itu harus ada rasa hormat, kasih, dan saling mengerti. Dan juga maaf-memaafkan.
...Saya tidak sepakat dengan penyebutan 'Ranting' dan saya meminta agar kata itu dicabut penggunaannya dan dicarikan kata lain yang lebih setara. Misalnya divisi, atau sektor. Itu lebih sejajar, dan mengakomodasi kaum marjinal di North Queensland dan di tempat-tempat lain."
dan semoga suara saya itu bisa disalurkan ke AGM di Canberra (entah kapan). AD/ART tidak terbuat dari batu; masih bisa diubah. Saya rasa, dengan segala hormat, penggagas istilah 'ranting' dan 'cabang' itu tidak terlalu sensitif dengan rasa bahasa, sehingga tidak memprediksi bahwa masalah seperti ini akan muncul nantinya (dan sudah muncul). Seperti usul saya, istilah ranting itu sebaiknya diganti saja. Tidak ada kasus pembanding lain dalam hal ini, karena satu2nya PPIA di luar Brisbane dan sekitarnya adalah PPIA JCU (well, kami ada kampus di Brisbane, but it doesn't count, karena tidak ada mahasiswa Indonesia di sana). Jadi aspirasi saya dan Gustaf sebagai pribadi yang juga anggota PPIA JCU ini memang terdengar aneh bagi teman2 di Brisbane atau Canberra.
Opini Dian Latifah
(1) Jika fungsi yang dibutuhkan adalah "Koordinasi" dan "Mediasi" atau perpanjangan tangan dari "Pusat", kita hanya butuh seorang "Koordinator Cabang" bukan "Kelembagaan Cabang" untuk tiap Negara Bagian.
(2)Korcab bisa berfungsi seperti "Deputy"
http://en.wikipedia.org/wiki/Deputy
--kalo ada fungsi untuk kepentingan yang besar dan strategis yang sulit ditangani PPI Pusat dan Korcab, bisa dibentuk sebuah Komite Khusus (atau istilah lain yang setara); di era technology seperti saat ini banyak hal yang bisa difasilitasi.
(3)I believe that Korcab will empower PPIA Pusat and all PPIAs, dan memperdekat hubungan PPIA Univ dan Pusat tidak ada lagi sense "Pusat-Cabang-Ranting" atau "atasan-bawahan"
Kalo ini terjadi, maka AGM PPI Australia per 2 tahun untuk memilih: Presiden PPI Australia dan 7 orang Korcab (Qld, ACT, NT, Vict, NSW, WA, SA). Semua PPIA Univ akan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Korcab.
(4)PPIA Universitas adalah unik; unik dalam hal situasi dan potensi.
Biarkan kami berkembang dan berkreativitas dengan potensi kami dalam koridor AD/ART PPIA yang mewakili aspirasi all PPIAs (meminjam istilah Gustaf PPIA Univ adalah sebuah wadah otonomi).
Pemikiran ini menguat saat saya melihat betapa menakjubkannya kerja keras teman-teman PPIA JCU mewujudkan Indonesia Festival yang pertama (saat itu dihadiri Pak Raudin Anwar General Counsellor Kedubes Indonesia). Saya hanya membayangkan secara sederhana sebuah upaya menjaga dan membangun citra kebangsaan seperti ini hendaknya mendapat dukungan yang real dari PPI Australia maupun Cabang (maaf, in other words tidak hanya sekedar dimintai 'rencana kerja' dan 'laporan').
Opini Gustaf dalam sebuah kesempatan:
(1)saya ingin lebih terbuka menyatakan bahwa sebaiknya dalam kepengurusan mendatang istilah ranting dan bahkan cabang itu dihapus sebagaimana setiap ppia di setiap uni adalah lembaga otonomi tersendiri yang berdiri sama tinggi dengan PPIA Queensland, misalnya. Anda hanya berkoordinasi dengan PPIA di setiap Uni (dan ini tentunya akan berimplikasi dalam tata cara surat menyurat antar kita). Oh ya, PPIA Queensland tak bisa membubarkan PPIA JCU kan? Saya berbicara ini karena saya sudah membaca AD/ART. Comment tambahan saya bahwa tak menutup kemungkinan AD/ART PPIA itu diubah kan? Memang terasa radikal perubahannya, namun setidaknya hal ini bisa dijadikan wacana untuk masa mendatang. Saya lihat akan terjadi banyak sekali perubahan di AD/ART bila hal ini terjadi. Oh ya, sebagai informasi hal ini sudah pernah disinggung-singgung secara informal dalam setiap pertemuan di tubuh PPIA JCU.
Hal yang saya ingin tambahkan juga adalah bagaimana tata cara menampung aspirasi? Apakah vote lewat jalur internet (atau apapun itu yang mengizinkan orang atau lembaga memilih tanpa harus hadir dalam sebuah kongres, etc) bisa dipertimbangkan untuk masa depan? Kupikir hal ini bisa dilakukan dengan beberapa rincian pengaturan yang disepakati, tentunya
Opini Putu Liza dalam kesempatan lain (menegaskan saja):
Saya tetap menerima adanya cabang tetapi tidak menerima istilahnya. Sebaiknya istilah cabang tetap diganti. Tapi fungsi koordinasi state emang perlu... hanya sebatas koordinasi dan kompilasi. Makanya istilah cabang dan ranting itu tetap tidak mencerminkan kesetaraan.
Jadi... fungsi satu PPIA State (QLD, VIC, etc) perlu, apalagi kalo udah banyak PPIA uni nya (kayak di QLD, VIC dan NSW). Hanya ganti nama... supaya lebih sejajar. Aku tetap usulkan divisi untuk ganti cabang dan sektor untuk ganti ranting. Keren lagi, divisi sama sektor itu. Kayak bahasa Star Trek. Ato mau istilah Kuadran untuk ganti Cabang? Star Trek bangeeet!
Opini Dian (atas nama pribadi):
Hmmmm gitu ya Cha.. oke lah kalau opini ku soal konsep "Korcab" terlalu radikal (hehehe.. maaf), dan opini mu yang berpotensi lebih realistic, semoga fungsi dan peran nya benar-benar "Koordinasi "Kompilasi" dan "Mediasi" dan tidak ada lagi sense "ordinate-sub ordinate"
Opini Desni :
http://desniwaty.multiply.com/journal/item/13/Cabang-ranting_phylosophy_kayu_bakar_Polemik_seputar_AGM
© PPIA-JCU
Labels:
Opini
Subscribe to:
Posts (Atom)