Akhirnya Ichapun harus balik ke kampung halaman, ke negeri tercinta. Selamat berjuang Cha!
---
Tidak terasa perjalanan kami sekeluarga di Townsville berakhir juga. Waktu lebih kurang 19 bulan laksana terbang begitu saja diantara segala kesibukan antara tugas-tugas di Uni, menjemput anak ke child care, mengurus rumah dan seabrek kesibukan hidup lainnya. Bagi kami sekeluarga lembaran hidup di Townsville akan tetap jadi sejarah terindah sekaligus paling berharga karena telah mengajarkan banyak hal. Bukan hanya merasakan hidup dalam kultur dan bahasa yang berbeda yang mengajarkan untuk menghargai perbedaan dan meresapkan nilai-nilai baik dalam perbedaan itu tetapi juga belajar mandiri dalam arti yang sesungguhnya. Sebagai keluarga muda, kami betul-betul dituntut untuk tahan banting dan menyelesaikan semua masalah sendiri. Tentu saja semua ini tidak akan bisa kami lalui tanpa ridho Tuhan yang turun melalui bantuan dan uluran tangan teman-teman baik dari Indonesia maupun dari komunitas lain dan tentu saja para ozzies (hehehehe, maksudnya orang OZ).
Bagi saya pribadi, tantangan terberat adalah menyeimbangkan waktu dan perhatian antara mengurus bayi dan menyelesaikan tugas UNI, yang subhanallah ternyata beratnya nggak tanggung-tanggung. Terkadang tugas Uni harus mengalah kalau anak lagi sakit atau jadwal kuliah pagi yang harus diskip karena tidak tega membawa anak yang sedang asyik tidur ke child care. Thanks to my lecturers yang penuh pengertian dan kadang ngasih extension. Itulah enaknya kuliah disini. Dosennya professional dan pengertian. Kadang kasih waktu khusus untuk diskusi kalo ada bahan kuliah yang tidak dimengerti. Budaya yang mudah-mudahan bisa saya petik dan amalkan sampe di tanah air.
Bagi suami, disini adalah tempat dimana kerja keras yang sesungguhnya dihargai dengan upah yang pantas. Juga tempat yang mengajarkan untuk menurunkan ego sebagai laki-laki. Menyiapkan sarapan sendiri, memasukkan cucian ke washer, menjemur dan mengurus jemuran adalah tugas rutin yang mungkin tidak akan dikerjakan di Indonesia. Dan tentu saja membantu saya mengurus anak. Terimakasih saya untuk Tuhan yang sudah memberi suami yang luar biasa.
Bagi Fauzan, tantangan terberatnya adalah mesti jarang bertemu Ayah Bundanya. Kadang saya hitung dalam seminggu kami hanya intens berkumpul sebagai keluarga dalam 48 jam. Mungkin malah kurang dan tentu saja perasaan bersalah saya karena tidak sempat mewarnai jiwanya dengan didikan kami mudah-mudahan bisa kami tebus di tanah air.
Pulang ke tanah air bagi kami sekeluarga adalah harapan. Harapan untuk hidup yang lebih baik bagi keluarga, harapan untuk lebih berguna bagi manusia lain dan tentu saja harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Di tengah segala gempuran masalah dan bencana yang melanda negeri kita, mudah-mudahan ada yang bisa kami lakukan walaupun dalam skala kecil untuk keluarga, lingkungan dan daerah kami.
Tak lengkap rasanya kalau saya tidak mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada teman-teman yang sudah membantu dan mewarnai hidup kami selama di Townsville. Senior kami Pak Coco dan keluarga, Ibu Ghita dan Keluarga yang sering kami repotkan, rekan-rekan seangkatan Pak Hasan dan keluarga, Yansen dan keluarga, Adi dan Yuli, Irwan, Mbak Intan di Cairns yang jadi temen curhat lewat telepon, Gustaf dan keluarga, Pak Patrice dan Mbak Ola, Pak Piter Lepong dan keluarga dan Dian, Ibu Lurah PPIA. Para students terdahulu yang sudah pulang, Rusaini, Yatmi, Endah, Surya dan Icha-Bali. Terima kasih yang tak terhingga untuk segala bantuan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Para residents baik yang permanen maupun yang temporary, Pak Halmar dan keluarga, Ibu Eko, Pak Erwin dan Mbak Yuli, Pak Muslim dan keluarga, Mba Arla dan Bryan, Mba Etha, Om Piter Liem dan Tante Grace, Mba Reefa dan semuanya yang tidak sempat saya sebutkan satu per satu, terima kasih setulusnya dari kami sekeluraga, semoga Tuhan memberi balasan atas budi baik anda semua. Kami sekeluarga juga memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala tingkah laku dan perkataan yang mungkin saja telah menyakiti hati rekan-rekan students dan residents dalam pergaulan kami dengan anda semua di sini. Kepada para students baru, saya juga mengucapkan selamat datang dan permohonan maaf apabila dalam pertemuan kita yang singkat ada kata-kata dan perbuatan yang tidak berkenan.
Kalau Tuhan menghendaki, mungkin kita akan bertemu kembali, entah di Townsville, Kendari, Jakarta, Bali atau di tempat lain di bumi Tuhan ini. Sekiranya ada teman-teman yang ke Sulawesi dan singgah ke Kendari, silahkan mampir ke tempat kami. Insya Allah, kami mudah di temukan.
Kantor :
Wa Iba
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
Universitas Haluoleo
Rumah
Jl. Gersamata no 39 Anduonohu Kendari
Sulawesi Tenggara
Salam
Sahrir, Icha, FauzanWa Iba (Icha)
© PPIA-JCU
No comments:
Post a Comment