Thursday, March 20, 2008

Presiden baru terpilih Bung Egy di arena Harmony Day

Bung Egy sang Presiden terpilih bergambar dengan Dian (mantan Presiden) dan Icha (Pimpinan tertinggi AGM sekaligus Ketua Presidium); terimakasih untuk rekan-rekan PPIA JCU atas support dan dukungannya sehingga Harmony Day menjadi our Harmony

Stand Indonesia, mantan Presiden Dian dan mantan Sektretaris Lita memberikan 'tanda mata' masakan nasi goreng dan ayam kecap kepada Presiden baru Bung Egy


penari Lita-Ani, para penonton beberapa kali terpukau dengan aksi atraksi mereka

Meski wajah beberapa orang tampak lelah karena ada 2 peristiwa besar di satu hari yang sama tapi we all embraced Harmony Day, 20 Maret 2008, yang diselenggarakan JCU SA. Apalagi di ajang ini Presiden PPIA JCU yang baru saja terpilih, Agapery Pattinasarany akrab dipanggil 'Bung' Egy, turut hadir memberi support. Yang unik Presiden baru nggak kebagian nasi goreng bikinan mantan Presiden karena terlambat mengantri.

More photos

dilaporkan oleh: Dian

© PPIA-JCU

Saturday, March 15, 2008

dari arena AGM

suasana yang hangat.. enjoy our photos..

© PPIA-JCU

Ucapan terimakasih dan maaf dari mantan Ketua PPIA JCU 15 bulan: Dian Latifah

Rekan-rekan PPIA JCU terkasih.. akhirnya masa kerja kepengurusan PPIA JCU yang saya (Dian Latifah) nakhodai selama 15 bulan dimulai dari 14 Desember 2006 berakhir pada Annual Gathering Meeting 14 Maret 2008. Selamat atas terpilihnya Rekan Sdr Yansen sebagai Presiden PPIA JCU yang baru beserta jajaran baru kepengurusannya yang akan segera dibentuk. Selamat berkarya nyata yang lebih baik dari kepengurusan terdahulu.

Maaf adalah kata pertama yang harus saya sampaikan. Maaf untuk kesalahan dan kekurangan di masa pembelajaran berorganisasi, pembelajaran saling menghargai, pembelajaran saling menghormati, pembelajaran menghargai perbedaan, pembelajaran kebebasan berkarya dan saling mengisi dari keterbatasan daya dan resources yang kita miliki untuk mencapai prestasi kerja, serta maaf untuk kesalahan di masa pembelajaran meminta maaf dan menerima maaf..

Terimakasih adalah kata yang harus saya sampaikan sebagai penghargaan saya setinggi-tingginya pada semangat dan kerjasama baik pengurus dan anggota untuk kegiatan PPIA yang sering harus berbagi waktu, cinta dan perhatian dengan keluarga, studi, riset dan kerja.

Terimakasih adalah kata yang harus saya nyatakan atas apa dan bagaimana sesuatu dimulai dan dibangun. Terimakasih atas kesempatan dan pengalaman yang saya peroleh dari kepengurusan terdahulu dan para pendahulu. Keberhasilan yang dicapai di masa kini tak terlepas dari jejak dan tapak yang diletakkan dan dibangun oleh para pendahulu. Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, meski saya bukan yang terbaik yang seharusnya terpilih (Pak Parjiono dan Gustaf Mamangkey, you are the best..). Terimakasih buat Desni, Gustaf, Pak Piter Lepong, Aryadi dan Yuli yang mendukung langkah pertama kepengurusan saya, di saat banyaknya rekan PPIA yang menyelesaikan studi dan masih berada di tanah air.

Terimakasih adalah kata yang tulus saya ungkapkan atas apa dan bagaimana sesuatu dijalani. Untuk seluruh anggota dan pengurus terimakasih dan terimakasih atas kerja keras, dedikasi, dukungan, semangat dan pengorbanan untuk prestasi kerja dan karya yang telah kita capai. Prestasi kita adalah warna kita; dan warna itu adalah satu warna yang berhasil kita petik dari warna-warna pelangi di langit yang tinggi; dan warna itu adalah warna yang paling sesuai untuk kita; untuk kemampuan, waktu dan sumberdaya yang kita miliki. Terimakasih.

Terimakasih atas kekompakannya ya..!! I will miss :

(1) pernah di satu rapat, acara pertama adalah masak gorengan dan bubur kacang ijo.. kita kompak makan alias tempat rapat jadi pindah ke dapur.. pas rapat malah ngantuk hehehe.. thanks buat yang masakin.. Puji.. Farida..

(2) setiap rapat pengurus selalu seru.. coz kebanyakan perempuan, yang merasa cowok jadi pusat perhatian bahkan salah satu pria memanjangkan rambutnya.. ketambahan Lintang.. apalagi..

(3) temen2 semua dedicative.. ‘kualitas kerja’ yang utama bukan ‘visualitas’

(4) Bendahara yang bukan main passionate mengemban tugasnya.. pokoke PPIA nggak kekurangan dana deh selama ada Desni.. hihi..

Akhirnya selama 15 bulan perjalanan kita mohon kita semua saling memaafkan ya..

Terimakasih atas segala bentuk support dan perhatian kepada PPIA JCU dari PPIA Queensland dan PPI Australia.





Notes: biz pensiun dari Ketua PPIA rencana awalnya sih mo buka warung kopi dan pisang bakar JSN (Jembatan Siti Nurbaya) di 2/18 Wandella yang udah biasa jadi tempat ngumpul dan rapat PPIA alias udah ada calon pelanggan, tapi sayangnya Wandella tidak bisa dihuni lagi, ya sudah lah back to basic aja jadi ibu rumah tangga aja dah.. :)



© PPIA-JCU

It's the election day!

Today is a big day for Indonesian students at JCU. We are going to have a new president! Well, its not only that, we are going to have a new Mayor for the super city, Townsville, as well. Congratulations! But, the difference between these two race: Dian Latifah as the President of Indonesian Student Association at JCU will not be elected again but Tony Mooney and Les Tyrell would like to be re-elected.

Here are the leaders, some of them are soon to be part of the history.

© PPIA-JCU
posted by Goestaf

Saturday, March 08, 2008

Thuringowa home sweet home Thuringowa

Bagi sebagian besar pelajar Indonesia di JCU Townsville, yang kebanyakan tinggal di suburbs strategis Cranbrook-Aitkenvale, Twin Cities alias Townsville-Thuringowa begitu melekat dalam keseharian. What does Thuringowa means for most of us ? Thuringowa adalah tempat asyik, lebih nyaman dan hijau dibandingkan Townsville, Thuringowa adalah tempat hanging out bersama keluarga dan teman sebagai alternatif dari The Strand, CBD dan Stockland, tempat nonton movie yang lebih keren dan modern dibandingkan cinema-nya CBD, tempat renang yang hijau dan segar dibandingkan panasnya Rock Pool di The Strand, tempat belanja Sunday Market yang lebih besar dibandingkan Cotter Market CBD dan.. Thuringowa adalah The Magnificent Magnetic Island.. The beautiful Pallarenda beach.. dan the green-misty Paluma range and rainforests. We also have been proud to have this great place for our several annual Independence Day and Indonesia Festival celebrations.. what amazing places to enjoy and remember.. tak heran jika Mayor Les Tyrell mengatakan dalam speech farewell Thuringowa menjelang detik-detik farewell sekitar 9 pm tonight: "amalgamation to Townsville is like coming home.."
Kemudian kami disajikan slide show dalam a big screen presentation: Thuringowa past-present.
Menampilkan perbandingan wajah Thuringowa yang established sejak 1879 dengan achievement pembangunannya yang nyata dan pesat setelah menjadi kota mandiri terlepas dari Townsville pada 1 January 1986. Catatan panjang dinamika pembangunannya mencatatkan Thuringowa City menjadi 'one of the fastest growing cities in Queensland'. Hari ini, well malam ini, berdasarkan kebijakan Queensland State resmi bergabung kembali dengan Townsville.. ini lah last second moment-nya:

Rekan-rekan PPIA JCU menyempatkan diri mengucapkan terimakasih pada Mayor Cr. Les Tyrell (Ki-ka: Egy= new student, Lita=Sekretaris Internal PPIA, Cr. Les Tyrell=Mayor Thuringowa, Icha=Sekretaris Eksternal PPIA, Dian=Presiden PPIA, Desni=Bendahara PPIA, Lintang=Divisi Sport PPIA. Bagian depan: Nadine=anak tukang foto)

Duo Mayor Les Tyrell (Thuringowa City) dan Mayor Tony Mooney (Townsville City)
Arti penting Thuringowa bagi kami adalah.. merayakan Indonesia.. since this palce has been our location to celebrate Independence Day and Indonesia Festival several times.. (L-R= Annie Daryani-Lita-Icha-Annie Christiani tampil manggung di moment: Spirits of a City 'Thuringowa' celebration

farewell speech dari Mayor Les Tyrell

fireworks show tepat dari atas Stadium Tony-Ireland sehingga dinikmati langsung di atas field lokasi main stage.. wuuuiiihhh serasa tebaran dan taburan meteor tepat di atas kepala

puncak fireworks: one shot firework immediately followed by this each letters: f-a-r-e-w-e-l-l-t-h-u-r-i-n-g-o-w-a


more spirits of moments

© PPIA-JCU

ditulis oleh: Dian photos by: Dian, Gustaf, Icha

Friday, March 07, 2008

Kunjungan para pejabat Raja Ampat Papua di Townsville

Lita dan Dian berfoto bersama Bupati Raja Ampat Drs. Marcus Wanma, MSi beserta Ibu yang juga Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Ibu Salomina Sokoy, S.Kes.


Peserta Training Pengelolaan Pesisir Terpadu di Great Barrier Reef Townsville - Queensland -Australia 2-9 Maret 2008:
  1. Drs. Marcus Wanma, MSi (Bupati Raja Ampat)
  2. Ir. Abdul Rahman Wairoi (Ketua Bappeda Kab Raja Ampat)
  3. Drs. Yance Mambrasar (Ass. I Setda Kab Raja Ampat)
  4. Ir. J. Becky Rahawarin, MM (Kadis Perikanan dan Kelautan)
  5. Salomina Sokoy, S.Kes (Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan)
  6. Baba, SE (Kabag Keuangan Setda Kab Raja Ampat)
  7. Willem Mambrasar, S. Sos (Kabag Trantib Setda Kab Raja Ampat)
  8. Luther M. Binter (Kabag TU Dinas Pariwisata)
  9. Ir. Wahab Sangadji (Kabid Monev Bappeda)
  10. Yusdi N. Lamatenggo, SPi, MSi (Kabid Ustanel Diskanlut)
Pelatihan ini disponsori oleh Australian Marine Science and Technology Ltd (AMSAT). Hari ini kami melepas rombongan meninggalkan Townsville. Meski jumpa singkat saja dengan Pak Bupati dan Ibu, senyum nya penuh semangat dan harapan untuk visi Kabupaten Raja Ampat "Terwujudnya Kabupaten Raja Ampat sebagai Kabupaten Bahari yang didukung oleh Potensi Sumberdaya Perikanan, Kelautan dan Pariwisata menuju masyarakat yang madani dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka sektor unggulan yang menjadi roda penggerak perekonomian daerah adalah sektor Perikanan dan Kelautan serta sektor Pariwisata."

Untuk refresh, Lita pernah melakukan penelitian di Raja Ampat untuk Master study nya "Critical Assessment of ecotourism development in Raja Ampat" selama sebulan, dan ia baru saja kembali akhir Februari lalu.

more photos



© PPIA-JCU