Monday, April 30, 2007

Bunda Kartini…Kami Rindu..!!

Catatan 21 April 2007

Lebih dari separuh pelajar pasca sarjana di James Cook University adalah wanita. Berikut adalah ungkapan hati mereka “.. serasa Bunda di sini di samping kami..”

Kami di sini Bunda.. di Townsville di negeri seberang tuk menimba ilmu di James Cook University.. jauh Bunda jauuuuh.. jauh dari orang-orang yang kami cinta..
Pantai Strand.. menjadi tempat meneduhkan hati di Townsville yang terik (sekarang sih menjelang Winter, Bunda).. menjadi tempat memimpikan keindahan kala rindu melanda pada negeri.. dan pada Bunda kala 21 April kami tapaki.. dan.. hamparan pasir di Pantai Strand yang tersapu ombak menjadi lembaran padat tuk kami tulisi dengan jari..

“Bunda, terima kasih sudah membuat kami semua ingin lebih maju dan mengeksplorasi kemampuan terbaik kami. Perjuangan Bunda tidaklah sia-sia... dan semoga kaum perempuan Indonesia tetap maju dan lebih bijak di masa depan. Maklum, Ibu Pertiwi perlu perempuan-perempuan terbaik untuk membangun bangsa...”dari Icha (who thinks that Lady Kartini is Indonesia's Jane Austen, without her novels)
(Bunda, Icha di sini study doctorate ‘towards sustainable dolphin-watch tourism in Bali, Indonesia).

Bunda.. aku Puji.. sekarang sedang study Master of Protected Area Management.. terimakasih Bunda.. karena perjuangan Bunda lah aku bisa di sini..

Angel, sedang ambil Master-Tropical Ecology Bunda.. ingin kusampaikan “Kesukaran tiada henti yang dihadapi wanita ketika eksistensinya diabaikan, terkikis sudah. Thanks to Kartini” tapi Bunda semoga wanita Indonesia mampu menyeimbangkan kiprahnya ‘tuk negeri sehingga tidak menjadi maaf.. “Kartini” (KARir TIada heNtI)

Master of Sciences di bidang Tropical Agriculture tengah dijalani Farida Damayanti, didampingi suami tercinta, perjalanan panjang studiku harus kubagi dan kuseimbangkan dengan perhatian untuk suamiku.. “Ibu, terima kasih”

“Jika Ibu Kartini ada di sini, maka aku akan bilang, ‘Bu.. make a big wish for each wonderful thing, and we will get ready to see the future will bring.’ Salam sayang dari Lita, saat ini menekuni Master di bidang Eco-tourism.”

Bunda, pertiwi makin banyak dihadapkan pada masalah dan tantangan, diantaranya flu burung, kelak aku ingin memiliki semangat juang seperti Bunda untuk berkarya pada negeri.. Desniwaty tengah berjuang meraih Master of Sciences dengan topic penelitian
“Molecular epidemiology of Avian influenza and Newcastle disease using samples and transported without a cold chain”.

Dian Latifah, tengah mengemban amanat sebagai Presiden PPIA, ditengah kerja keras menapaki study doctorate, duh.. harus dengan kesabaran dan semangat juang seperti Bunda dulu berjuang untuk hak Perempuan atas kesempatan belajar dan berkarya seperti pria.. jika Bunda di sini ingin kuucapkan terimakasih mendalam padamu Bunda.. dan ajari daku semangat juangmu nan tiada henti.. (topik penelitian “Population structure and regeneration of palms (Arecaceae) in response to cyclone disturbances, North Queensland, Australia”)


© PPIA-JCU

Paskah dan liburan panjang


Puji Prihatiningsih, dalam kurang lebih 3 bulan study di James Cook University sebagai student baru, memaknai Paskah dalam ceritanya berikut ini...



Paskah taun ini terasa berbeda. Jauh dari keluarga, sahabat dan teman. Tahun ini perayaannya-pun berbeda. Biasanya jauh-jauh hari sudah heboh rencana pulang kampung untuk merayakan dengan keluarga di rumah. Paskah juga jadi ajang kumpul dengan teman masa kecil yang sekarang sudah pada sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Yah reuni gratis lah....................Sekarang mau pulang gimana? Aku terdampar di kota Tonspil (Toadsville kata Mr.Jon, apa karena banyak cane-toad-nya ya ?)

But it doesn’t matter (wong ke Tonspil aja perjuagannya setengah mati, ngalahin sun Go Kong yang ngalahin 1000 halangan dan rintangan...............ciee..kek...kek....). Yang penting kualitas esensi perayaannya yang harusnya bertambah terus !!!

Tapi, kalo diamati perayaan paskah orang Oz especially Tospil menarik juga kok !! jauh-jauh hari mal (Stockland terutama-habis dekat) dan toko-toko sudah dipenuhi segala macam atribut paskah mulai dari coklat telur, coklat bunny or kelinci sampe bulu-bulu or kostum kelinci. Enaknya, coklat seakan sudah menjadi tradisi jadi mau tak mau setiap kali mata memandang gumpalan lezat dengan kemasan aneka rupa itu sekan melambai-lambai minta dibeli hi hi.................paskah juga jadi even besar dimana tiap anggota keluarga memberi hadiah satu sama lain yang berupa (apalagi kalo bukan) coklat aneka bentuk........p.s. maaf buat Nadine, paskah kali init tante ga kasi kado, so ketemu taun depan jo!!

Paskah juga jadi even keluarga karena libur long weekend dari Jumat sampai Senin (resminya). Tapi mulai awal minggu sebelumnya (Senin) suasana kota mulai sepi, kampus sepi, jalanan ramai, highway padat. Orang-orang seakan berlomba keluar dari kota . Banyak yang pergi camping (apalagi habis ada warning tsunami) or memenuhi taman dan strand (pantai local). Jalanan depan rumahku yang biasanya dipenuhi mobil dan truk tiba-tiba saja lengang…………….aneh!!! Yah biar saja mereka pergi keluar kota biar kita-kita yang pendatang ini yang jaga kota mereka ha ha ……………….

Tapi rencana bisa berubah tiba-tiba kok! Kita juga ga mau kalah, hari Jumat kita cabut, pegi ke pantai Rollingstone (bukan mau nge-rock kok), dan alhasil kita temui sebagian kecil orang Tonspil disana, sibuk main air, berjemur, dan main bersama anak-anak mereka!!! Aha……………….got u!!

Dan tepat pada hari Minggunya, tepat di hari kebangkitan Kristus, aku rayakan dengan teman-teman Indonesia di Strand. Acara pokoknya perayaan paskah dan bible study, acara tambahannya foto session, berenang, berjemur, sight seeing, bbq, makan nasi kuning, curhat, baca buku, mejeng, jadi penjaga pantai dan makan angiiiiiiiiiin ampe kekenyangan (untung ada Antangin so wes ewes……bablas anginya!!)

Belum puas, Seninnya kita ke Bluewater, ke rumah Mba Ani. Wah disini kita bener-bener disuguhi kehidupan asli Oz yang tenang, damai, aman sentosa serta dikelilingi woodland Eucalyptus dan sekelebatan kanguru…………….wuih!!!

Dear Lord, trimakasih untuk paskah tahun ini!!

Akhir kata, HAPPY EASTER EVERYBODY!!!
Selamat paskah juga Toadsville!!



© PPIA-JCU

Tuesday, April 24, 2007

Cerita dari Istana Wandella

Seandainya Istana Wandella adalah Istana Merdeka saat ini, yang pasti tuan rumanya bahkan tak perlu menginstruksikan untuk belanja, menyediakan makan, mencari sopir untuk perjalanan dinas dan (apalagi) membersihkan rumah dan halaman. Tuan rumahnya tinggal menikmati. Bicara tentang membersihkan halaman, Istana Merdeka barangkali menggunakan sistem shift dan kegiatannya bersifat terjadwal. Pasti pegawai pembersihnya sangat banyak, untuk setiap aspek di dalam taman pasti punya tenaga ahli dan tenaga kerja sendiri. Bila terjadi sesuatu pada pegawai (terkena pisau, misalnya), dengan cekatan divisi palang merah langsung menanganinya. Itu baru pegawai, apalagi bila presidennya yang kena ya? Hal yang sama antara Istana Wandella dan Istana Merdeka adalah keduanya didiami oleh pemimpin dan tempat tinggalnyapun hanya sementara. Sementara yang membedakan cukuuup banyak mulai dari kondisi Istana, ukuran, sampai pada siapa yang memotong rumput halaman ;-)

Lepas dari langit dan bumi-nya perbedaan kedua istana ini, kebanggaan dari Istana Wandella adalah dia didiami oleh presiden dan secretary of the state dan lagi, keduanya wanita! Wujud semangat Kartini yang tak pernah pupus! Seandainya Kartini menempatinya, barangkali tak hanya rangkaian tulisan Habis Gelap Terbitlah Terang yang bisa ditulisnya....


© PPIA-JCU

Monday, April 23, 2007

Bertemu Prigelle Mrantashi Parjiono

Malam itu saat matahari baru saja tenggelam. Di sebuah jalan masuk dekat the famous Ross River Road, kendaraan hilir-mudik seperti biasanya, tak ada yang istimewa. Tak ada yang tahu bahwa di sudut pojokan mulut jalan pada sebuah rumah dengan gaya Queenslander ada seorang bayi mungil nan cantik dan baru berusia seminggu. Ayah-ibunya memberi nama padanya: Prigelle Mrantashi Parjiono, sebuah ramuan kata-kata yang mengakomodasi tuntutan modernisasi dan warisan budaya asal. Terbentuklah kalimat dengan tulisan cantik dengan lafal Javanese, membentuk arti: cekatan dan smart dalam menghadapi tantangan hidup kelak! Wow, how beautiful! Harus diakui bahwa untuk mendapatkan sebuah nama bagi sebagian orang bahkan sempat bertapa. Tak tahu apakah nama indah ini melewati ritual pertapaan, namun yang jelas untuk mencarinya bagi seorang Parjiono dan Josa membutuhkan sebuah kontemplasi diri beserta wawasan yang diperluas. Sebuah usaha yang memakan waktu guna mendapatkan kata yang tepat untuk Sang hadiah yang terindah! Ternyata, tuntutan pikiran dan tenaga bagi sang Ayah bukan hanya berdiskusi sepanjang waktu mencari nama, namun setelah nama didapatkan tantangan barupun datang! Selama seminggu terakhir sang Ayah menjadi bapak sekaligus ibu rumah tangga, mulai dari memapah sang istri yang dalam masa recover, menggendong Prigelle, mencuci, belanja, sampai dengan menyiapkan makan untuk mereka. Semua tantangan sepertinya tak dihiraukan lagi demi si kecil, ibu dan keluarga! Sehingga saat sebuah papan jatuh mengenai kakipun dan membuat luka tak menyurutkan semangatnya! Selamat dan ... semoga cepat sembuh lukanya, ya?

Ada titipan pesan dari Kel. Parjiono: mereka memohon maaf buat teman-teman dan kerabat yang gak bisa lama-lama ngobrol dengan keluarga atau bahkan ada yang gak sempat masuk saat di Rumah sakit kemaren walaupun hal itu bukan keinginan mereka namun dari pihak rumah sakit.

© PPIA-JCU

Sunday, April 22, 2007

JCU Graduation Ceremony

Icha dan Puji
Catatan Saturday, 31 March 2007



Sungguh kebahagiaan tiada tara bisa menjadi satu dari 35,000 graduates di James Cook University Graduation Ceremony di Entertainment and Convention Center (karena jarang sekali Indo student yang bisa menghadiri acara wisuda ini sehubungan dengan visa dan masa tinggal yang terkait dengan masa kontrak beasiswa).. dia lah Putu Liza Mustika Kusuma, MSc setelah usai bergelut dengan riset ikan paus--saat ini melanjutkan PhD-nya dengan topik "Towards Sustainable Dolphin-Watch Tourism in Bali, Indonesia"

Congrats Icha..!! Good luck 'tuk PhD-nya..






© PPIA-JCU

Monday, April 16, 2007

selamat atas kelahiran putri ke-2 pak parjiono & mba yosa



alhamdulilah..
dan pak parjiono pun tersenyum dengan gembira.
hari ini merupakan hari istimewa.
dengan hati yang penuh ikhtiar melangkahkan kaki ke tonspil hospital membawa istri tercinta untuk melakukan persalinan.
setia menemani sang istri selama operasi dan menunggu kehadiran si jabang bayi, akhirnya baby girl yang ditunggu hadir di tengah keramaian kota tonspil.
tiada kata yang dapat terucap selain bersyukur kepada yang maha kuasa karena pada hari ini lengkap sudah kebahagiaan keluarga pak parjono & mba yosa dengan kehadiran putri ke-2.
bayi cantik yang lahir dengan berat badan 3.35 kg dan panjang 51cm ini lahir pada jam 9.30am waktu tonspil.
baby girl ini belum diberi nama loh, jadi bagi para tante2 dan om2 serta pak de dan bude yang mau sumbang nama, silahkan menghubungi orang tua yang bersangkutan, hi hi hi :-).


selamat kepada keluaga yang berbahagia.
© PPIA-JCU

Welcome Mas MEMED





nama saya memed,
suami dari farida,
asal dari bandung.
terima kasih :-)

"Selamat Datang di Townsville"
ritual perkenalan diri sebagai anggota kelurga baru di townsville berjalan dengan tanpa banyak basa-basi.
memasuki cranbrook park (15/04/07), mas memed begitu panggilan dari suami farida, langsung bergabung bersama masyarakat indo lainnya bermain volli.




dilanjutkan dengan acara silaturahmi dengan menikmati hidangan dan sajian kue-kue serta juice & coke menambah suasana menjadi lebih akrab.
jelas aja, habis main volly, capek, laper, haus euy..

pastinya dengan tibanya mas memed secara otomatis akan menambah jumlah laki-laki keluarga ppia (akhirnya, ada tambahan bala bantuan, kekekkekek).
selamat datang mas memed, selamat datang di keluarga tonspil.
semoga kerasan yo.





© PPIA-JCU